
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub), bersama Polresta Malang Kota dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), menggelar Operasi Sadar Keselamatan di Jalan Raya Langsep, tepatnya di depan Masjid Al-Ikhlas, pada Rabu (23/7/2025).
Operasi gabungan ini berhasil menjaring 225 kendaraan, dengan 35 kendaraan di antaranya dikenai sanksi tilang. Mayoritas pelanggaran disebabkan oleh ketidaksesuaian kelengkapan surat-surat kendaraan serta tidak lolosnya uji KIR (Uji Kendaraan Bermotor).
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menjelaskan bahwa kegiatan ini sekaligus merupakan bagian dari Operasi Semeru 2025, yang fokus pada penindakan kendaraan dengan pelanggaran ODOL (Overdimension Overload).
“Dengan adanya angkutan yang over dimension dan overload, ketahanan jalan sangat terpengaruh. Jalan yang seharusnya bisa bertahan empat hingga lima tahun, akan lebih cepat rusak,” jelas Widjaja.
Widjaja juga menekankan bahwa operasi ini tidak hanya untuk keselamatan berlalu lintas, tetapi juga untuk memastikan kelayakan kendaraan dan kelancaran distribusi logistik.
Dibandingkan operasi serupa pada November 2024 lalu, Widjaja menyebut, jumlah kendaraan yang diperiksa kali ini meningkat.
“Tahun lalu 215 kendaraan kami periksa, dengan 25 pelanggaran. Kali ini, kendaraan yang diperiksa naik jadi 225, dan pelanggaran naik menjadi 35,” ungkap Widjaja.

Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan, operasi ini juga menjadi bagian dari pemetaan distribusi bahan pokok di wilayah Kota Malang, terutama untuk mengantisipasi faktor-faktor pemicu inflasi.
“Kami menanyakan kepada pengendara, ini barangnya dari mana, diantar ke mana, dan untuk siapa. Ini juga berkaitan dengan pergerakan bahan pokok yang berdampak langsung pada inflasi daerah,” tutur Wahyu.
Ia menambahkan bahwa Pemkot sempat menerima laporan terkait keterlambatan distribusi bahan pokok ke sejumlah pasar, yang berpotensi memicu kelangkaan dan kenaikan harga.
“Semua parameter dan indikator yang dapat menjadi pemicu inflasi atau deflasi, harus terus dipantau secara ketat oleh TPID,” tegas Wahyu. (Dik/YD)