KOTA MALANG – malangpagi.com
Ada yang berbeda di lobi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang. Puluhan lukisan karya dari 32 perupa yang tergabung dalam Komunitas Asta Citra Perupa Malang Art (ACPM) Art menghiasi pameran lukisan yang diselenggarakan sejak 17 Januari hingga 27 Januari 2022.
Salah satu perupa, M. Sukri Darmo Saputro mengungkapkan pameran di Gedung Legislatif ini bukanlah pertama digelar, namun sudah dilaksanakan sebanyak 7 kali jauh sebelum pandemi.
“Ini adalah acara tahunan dan sudah terjadwal. Ini sudah ketujuh kalinya dan kami tetap konsisten melakukan pameran meski pandemi melanda” tutur Sukri sapaan seniman berambut gondrong ini saat ditemui Malang Pagi di sela-sela pameran. Minggu (23/1/2022).
Dengan mengusung tema Bangkit dari Keterpurukan, Sukri menyebut baru gelaran ini yang luar biasa apresiasinya baik dari eksekutif, legislatif maupun Forum Komunikasi Perangkat Daerah.
“Gelaran pameran ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Saat pandemi memuncak di tahun 2020 kami juga melakukan pameran di sini (Gedung DPRD) tetapi tidak ada pengunjung. Berbeda untuk pameran tahun 2022 ini Pak Ketua DPRD hadir, Pak Walikota bahkan dari pihak kepolisian juga turut serta” imbuhnya.
Perupa yang getol menekuni bidang lukis secara otodidak sejak tahun 1970 an ini mengungkapkan jika dirinya menghadirkan tiga lukisan dengan karakteristik berbeda.
“Ada Tahta Wanita, Sawung Pinilih dan Barong serta Kura-kura, dari ketiga lukisan ini yang paling banyak diminati adalah Sawung Pinilih dan Barong” ujarnya.
“Sawung Pinilih bercerita tentang kebaikan. Historinya Barong adalah satria terpilih, namun karena kesalahannya dalam berperilaku sehingga dirinya diubah menjadi sosok Baruang. Pesan yang ingin saya sampaikan melalui lukisan ini adalah bahwa kebaikan adalah segala-galanya bagi orang baik” tukas seniman yang juga bisa menari ini.
Dirinya mengaku menyukai dinamika dan tantangan. Tidak mengherankan jika lukisannya menggambarkan hal-hal yang berbau aktivitas.
“Saya menyukai cerita legenda, mitos dan hal-hal yang bercerita tentang kebaikan karena saya ingin melalui lukisan ada kebajikan yang saya sampaikan” terangnya.
Dirinya menerangkan kesulitan yang dihadapi oleh para perupa di Kota Malang khususnya adalah keterbatasan galeri sehingga ada kendala pula dalam pemasarannya.
Ia pun berharap ada perhatian dari Pemerintah untuk menyewakan galeri kepada para perupa.
“Kota Malang itu gudangnya pelukis. Kami berharap ada galeri khusus, ada Kayutangan Heritage. Pemerintah Daerah bisa menyelesaikan bagi para seniman Kota Malang dan ini nanti dapat mengangkat nama Kota Malang” saran Sukri.
Seiring itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini.
“Saya sangat mengapresiasi seni budaya dan lukisan yang diselenggarakan oleh Asta Citra Perupa Malang dengan mengusung tema Art Bangkit dari Keterpurukan. Sebagai Ketua DPRD Malang saya sangat mendukung penuh kegiatan ini sebagai bentuk semangat dalam berkesenian yang pantang menyerah” ujar Made.
Politikus asal Bali ini berharap acara ini dapat memberikan penyegaran dan menumbuhkan kreativitas dan aktivitas pelukis untuk lebih meningkatkan mutu karya.
“Sehingga masyarakat Kota Malang pecinta seni dapat mengapresiasinya dan menerima manfaatnya selama pameran” pungkas I Made. (Har/YD)