KOTA MALANG, Malangpagi.com – Ditengah situasi pandemi Covid-19 saat ini ,Ternyata menjadi berkah tersendiri bagi tukang jahit rumahan.Bukan tanpa sebab ini dikarenakan imbauan pemerintah wajib mengenakan masker medis ataupun kain saat beraktivitas.
Oleh sebab itu banyak sekali permintaan pembuatan masker maupun buff kepada penjahit. Seperti halnya yang dilakukan oleh Djoko Rendy selalu pemilik Titiek Tenger ini. Dirinya mengaku sudah memesan kepada penjahit rumahan untuk pembuatan masker.
“Situasi pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang sangat signifikan bagi pemilik Tithek Tenger sendiri. Karena Tithek Tenger adalah tempat atau wadah para seniman berekspresi lewat karya, yang selama ini memang kita bertempat di Pasar Seni Bareng Lantai 3, Klojen Kota Malang. Untuk itu, dalam sementara waktu seluruh giat kami tiadakan dulu. Kami harus patuh himbauan pemerintah untuk tidak berkerumun dan jaga jarak demi keselamatan bersama,”ungkap Djoko Rendy kepada malangpagi.com, Minggu pagi 11 April 2020.
Untuk menyiasati situasi saat ini,maka kami optimalkan pembuatan masker atau udeng. Ciri khas nya sendiri tetap bermotifkan batik. Untuk pendistribusiaan/penjualan masker kami hargai 3 masker cuma Rp 12.000,”tuturnya
Maya (36) salah satu pembuat masker rumahan mengatakan, dirinya sudah menekuni dunia jahit sudah 18 tahun lamanya. Sebelum situasi pandemi Covid-19 ini, dirinya banyak mengerjakan jahitan baju gamis,sekolah dan kaos partai jika musim pilkada.
“Situasi pandemi Covid-19 saat ini berbeda dengan sebelumnya “sebelum ada pandemi covid-19” Ini keterkaitannya dengan order jahitan.Kalau saat ini rata-rata banyak order masker,katanya. Kita pun banyak permintaan dari berbagai pihak untuk pembuatan masker. Salah satunya adalah dari Tithek Tenger Djoko Rendy ,”Tutur Maya .
Maya juga menabahkan, aktivitas sehari-harinya dimulai pagi hingga menjelang petang. Tak jarang hingga petang pun dirinya masih menjahit.Untuk tiap harinya, dirinya bisa menghasilkan jahitan 2-3 dosin masker, kadang lebih, celetuk ibu muda ini. Rata-rata dirinya menjahit masker dari kain perca. Hingga tanpa disadari kesehariaannya dihabiskan dengan bekerja dan berkarya. Semua dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Reporter: Doni Kurniawan
Editor: Tim Redaksi