
SAMPANG, Malangpagi.com – Ditengah pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) dan bulan Ramadan, Jalan Raya di Desa Pengarengan Kecamatan Pengarengan Kabupaten Sampang Madura dijadikan lintasan ajang balap liar sepeda motor oleh sekelompok anak muda.
Dengan adanya balap liar, (Bali) warga sekitar mengeluh dan resah dengan suara knalpot yang bising, sehingga menganggu kekhusukan dalam menjalankan ibadah di bulan puasa. Selain membahayakan pengendara lain saat melintas, kegiatan itu akan menjadi area potensi penyebaran covid-19 dengan kumpul-kumpul sekelompok pemuda.
Warga Desa Pengarengan Abdus (42) mengatakan, bahwa balap liar itu terjadi kemarin (27/4/2020) sekitar pukul 02.00 WIB menjelang sahur. Balap liar itu menjadi kegiatan buruk yang sering dilakukan oleh muda-mudi pada saat bulan suci ramadan.
“Kegiatan balap liar tidak hanya dilakukan pada dini hari, sore hari menjelang berbuka puasa para muda-mudi juga sering menggelar balap liar,” jelasnya, Selasa 28/4/2020.
Bilamana kegiatan balap liar ini tidak diambil tindakan tegas oleh Kepolisian, maka dikhawatirkan terjadi kecelakaan pada bulan suci ramadhan seperti tahun kemarin, akan terjadi lagi dengan memakan korban jiwa warga sekitar.
“Pada saat itu yang meninggal adalah saudara teman saya yang langsung meninggal dilokasi karena ditabrak langsung oleh salah satu pembalap liar,” ujarnya.
Lanjut Abdus, balap liar yang ada di desanya tersebut berharap kepada pihak Kepolisian selaku petugas yang berwenang melakukan upaya penyisiran dan membubarkan ajang balap liar tersebut.
Pasalnya, pada saat balap liar terjadi tidak ada satupun petugas kepolisian berjaga atau melakukan upaya pengusiran. Sehingga, para muda-mudi leluasa melakukan balap liar.
“Tidak hanya saya saja yang menginginkan balap liar itu ditindak tegas, pastinya keluarga korban yang tahun sebelumnya meninggal juga menginginkannya,” ucapnya
“Jadi saya berharap kepada pihak kepolisian untuk melakukan upaya terkait adanya balap liar itu,” tegasnya.
Sementara Kepala Satuan Polisi Lalulintas (Kasatlantas) Polres Sampang, AKP Ayip Rizal mengklaim, jika dirinya sering melakukan patroli pada waktu menjelang sahur dan berbuka puasa di Jalan Raya Desa Pengarengan untuk meminimalisir adanya balap liar.
Namun, saat tiba di lokasi tidak menemukan para pembalap liar karena sudah mengetahui kedatangannya.
“Mereka pintar, jadi pada saat menggelar balapan, sebelumnya mereka membagi enam orang di sejumlah titik sehingga, saat kami datang mereka saling telfon untuk mengabarkan kedatangan kami,” tuturnya.
Namun, pihaknya berjanji untuk kedepannya akan terus melakukan penyisiran melalui koordinasi dengan Satreskrim Polres Sampang untuk mencari cara mendapatkan para pelaku balap liar serta kendaraanya di Desa Pengarengan.
AKP Ayip Rizal menuturkan, akan bertindak tegas kepada pelaku balap liar dan jika tertangkap akan kami amankan.
“Kami akan mengamankannya dengan ketentuan tidak boleh keluar sampai mampu melengkapi surat-surat dan onderdil kendaraan yang ditungganginya. Tidak hanya pengemudi balap liar yang akan kita beri ketegasan, melainkan para penonton akan kami tindak tegas,” tukasnya.
Reporter: Widodo
Editor: Tim Redaksi