KOTA MALANG – Malangpagi.com – Perlu kita semua ketahui ,pada tanggal 31 Mei 1947 di Solo berdirilah sebuah organisasi kepemudaan yang di beri nama Pemuda Demokrat Indonesia. Didirikan oleh tokoh-tokoh yang berjiwa nasionalis dan semangat kebangsaan. Tegak lurus berasaskan Sosio-Nasional Demokrasi bersifat terbuka anti kapitalisme, imperialisme, kolonialisme dan feodalisme.
Organisasi kepemudaan “Pemuda Demokrat Indonesia ” juga salah satu yang turut andil mendirikan wadah Komite Nasional Pemuda Indonesia pada Deklarasi Pembentukan KNPI tanggal 23 Juli 1973.
Pada peringatan Dirgahayu Pemuda Demokrat Indonesia ke 73 ini, tema besar yang diusung ialah “Kembali Kepada Amanat Penderitaan Rakyat”.
Pada kesempatan kali ini acara HUT Pemuda Demokrat Indonesia Malang Raya diselenggarakan di Kantor Sekretariat GMNI Malang Raya, Jalan Simpang Teluk Grajakan, Blok 4C Kav.3 Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Minggu Siang 31 Mei 2020.
Dalam pidatonya Juwardi selaku sesepuh Pemuda Demokrat Indonesia menyampaikan, bahwa dirinya pernah dipilih jadi ketua ranting “Pemuda Demokrat Indonesia” tahun 1962. Ia mengatakan, pada saat itu garis jelasnya secara idiologis sama dengan Partai Nasional Indonesia (PNI).
Pada saat itu kami benar- benar bangga sekali bahwa Pemuda Demokrat Indonesia ini menjadi kawah candra dimuka(dalam istilah jawa) pengkaderan nasionalis,khususnya pada saat itu adalah PNI (Partai Nasional Indonesia). Sehingga dengan demikian, bersama sama dengan GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) dan GSNI (Gerakan Siswa Nasional Indonesia).
Kami berjuang bersama – sama dan patuh kepada garis politik yang sudah dicanangkan dewan pimpinan pusat PNI. Secara ideologis seperti itu, secara organisasi kami memang masing -masing punya ADRT sendiri. Meskipun dengan demikian kami tetap satu padu,” ungkap Juwardi
Lanjutnya, kami bangga jadi bagian dari Pemuda Demokrat Indonesia, strata anggota nya, bermacam -macam itulah wujud dari Kebhinekaan. Perlu diketahui, di dalam keanggotaan kader Pemuda Demokrat Indonesia sendiri ada yang tukang becak, petani, nelayan, mahasiswa atau kuliah, bahkan pengangguran dan lain – lain, “tandasnya
Ia menambahkan, seorang pemimpin di dalam organisasi kepemudaan “Pemuda Demokrat Indonesia” saat itu, dilatih menyelami karakter kader -kadernya. Tentunya untuk cara dalam penyampaian ide dan gagasan. Dikarenakan dihadapkan dengan berbagai karakteristik kader – kadernya.
Dalam kesempatan kali ini, waktunya tidak panjang untuk kembali kepada amanat penderitaan rakyat.Tapi pada kesempatan ini pula kami ingin menyampaikan sedikit merupakan dua hal yang sangat penting, untuk menjadi landasan kita semua yang pertama adalah Pancasila sebagai landasan idial, kedua Undang – undang Dasar 45 sebagai landasan konstitusional,”tegasnya.
Dalam pidatonya ia membakar semangat undangan yang hadir, mayoritas pemuda untuk selalu tetap setia pada Pancasila. Ia pun berpidato terperinci secara detail tonggak lahirnya Pancasila. Tak hanya itu, histori sejarah Pemuda Demokrat Indonesia dan Partai Nasional Indonesia dikupas tuntas gamblang olehnya.
Jiwa nasionalis dan semangat kebangsaan harus kita tanamkan pada diri kita. Nilai-nilai luhur Pancasila harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara. Kita semua harus punya kebanggaan tertinggi tentang Pancasila,”tutupnya
Reporter: Doni
Editor: Tim Redaksi