KOTA MALANG – Malangpagi.com
Peringatan Hari Lahirnya Pancasila dalam suasana new normal diselenggarakan di Gedung Dewan Kesenian Malang, Jalan Majapahit no.3 Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Senin malam 1 Juni 2020.
Peringatan Hari Lahirnya Pancasila dalam suasana new normal di pandu oleh Imam Muslich. Acara tersebut dibuka pada pukul 20.00 WIB, yang awali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjut menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Tak lupa teks Pancasila dibacakan oleh Bobby Nugraha selaku Ketua DKM Kota Malang.
Terlihat juga karya – karya seni yang ditampilkan dalam acara tersebut, beberapa ragam di antaranya, seni tari, seni lukis, seni musik dan puisi. Keisya, penyanyi cilik penuh talenta asal Kota Malang nampak menyanyikan beberapa syair lagu. Keisya sendiri telah membuat bangga Bumi Arema dengan masuk jajaran 12 besar Indonesian Idol.
Salah satu penasehat DKM, Prof. Dr. Joko Sariono MPd.,menyampaikan, peringatan itu hal yang wajar,termasuk peringatan Hari Lahirnya Pancasila ini sesuatu yang wajar meski ada atau tidak adanya situasi pandemi. Selama sekian puluh tahun Hari Lahirnya Pancasila dilaksanakan, bahkan sudah di formalkan oleh pemerintah era Jokowi juga, atau sejak pemerintahan era reformasi,”tandasnya.
Lanjutnya, peringatan rutin “Hari Lahirnya Pancasila” itu sangat penting. Karena Pancasila itu mengingatkan serta menyadarkan tentang komitmen bersama dalam berbangsa dan bernegara yang di buat oleh pendiri perintis bangsa ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, komitmen itulah yang harus kita jaga, rawat dan realisasikan. Bagaimanapun realisasinya komitmen itu hendak nya dipegang, ditengah pekembangan dunia yang begitu cepat dan tak terduga penuh kebingungan. Sehingga dengan memegang komitmen itu kita setidak tidaknya punya panduan, punya arah, punya tujuan,” tuturnya.
Kita ini bangsa dan negara yang muda meski masyarakatnya sudah lama. Oleh karena itu sekali lagi komitmen bersama ini harus senantiasa kita jaga dan rawat bersama. Jangan sampai bangsa dan negara ini mengalami kerentaan , ketuaan dini. Harus kita akui dan sadari ,bahwasannya kita sering terkena syndrom kerentaan ketuaan dini,”imbuhnya
Untuk diketahui bersama, sering kali kita jumpai sesuatu yang baru disepakati sudah di ubah. Sehingga membuat hati ,pikiran dan tindakan ini rentan mengalami syndrome ketuaan dini. Mari segala sesuatunya kita sikapi dengan positive dengan memegang teguh komitmen pancasila.
Joko Sariono juga mengajak untuk satukan energi bangsa, energi negara, energi sosial. Ia menjelaskan bahwasannya, kita bisa memfokuskan energi sosial bangsa ini untuk mensosialisasikan memperkuat realisasi implementasi Pancasila,”tutupnya.
Reporter: Doni
Editor: Tim Redaksi