Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Tradisi Bubur Sapar Jadi Event Promosi Pokdarwis Kampung Gribig Religi

Bubur Sapar atau sering disebut jenang grendul mengandung makna tentang siklus hidup manusia.

by Red
19 September 2021
in Kota Malang, Seni & Budaya
Bagikan Berita

Tradisi Mbabar Bubur Sapar di Kampung Gribig Religi. (Foto: istimewa)

KOTA MALANG – malangpagi.com

Dalam tradisi Jawa, sering kita mendangar istilah Saparan. Tradisi ini biasanya digelar di bulan Sapar [atau Safar], yaitu bulan kedua dalam kalender Jawa dan Hijriah, dengan maksud untuk menolak bala atau musibah di wilayah setempat.

Seperti halnya yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)  Kampung Gribig Religi (KGR) di kompleks cagar budaya dan pesarean Ki Ageng Gribig, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pada Kamis Kliwon malam Jumat Legi (16/9/2021), yang menggelar acara Mbabar Bubur Sapar.

Kegiatan Mbabar Bubur Sapar ini termasuk dalam event promosi pariwisata Kota Malang, yang digagas salah satu Kampung Tematik, yakni Kampung Gribig Religi (KGR).

Agus Ahmad Saichu selaku Sekertaris KGR menyampaikan, bubur Sapar atau sering disebut jenang grendul mengandung makna tentang siklus hidup manusia. Ada kalanya ada di atas, kadang pula berada di bawah. Konsep seperti sebuah roda kehidupan.

Baca Juga :

No Content Available
Load More
Tradisi Mbabar Bubur Sapar di Kampung Gribig Religi. (Foto: istimewa)

Beras ketan menjadi bahan utama pembuatan bubur Sapar ini. Sifat dari ketan yang lekat atau lengket pun mengandung makna tersendiri. yaitu dalam bermasyarakat kita harus tetap ‘lengket’, meskipun terdapat perbedaan dalam banyak aspek.

“Intinya, kita harus menjalin hubungan erat dalam kehidupan sosial di masyarakat, demi terciptanya harmonisasi,” tutur Agus, Jumat (17/9/2021).

Di tempat terpisah, pengggas Kampung Budaya Polowijen, Ki Demang alias Isa Wahyudi menyebut bahwa bulan Sapar sebenarnya banyak diyakini sebagai bulan penuh bencana.

“Bala malapetaka dan kesialan. Mayoritas masyarakat Jawa hingga saat ini masih mempercayai bahwa bulan ini dipenuhi dengan hal-hal yang bersifat ketidakberuntungan,” jelasnya.

Tradisi Mbabar Bubur Sapar di Kampung Gribig Religi. (Foto: istimewa)

Sebagian masyarakat Jawa yang beraliran Kejawen menganggap hari Rabu Pahing pada bulan Safar sebagai hari yang sangat buruk. Sehingga kerap muncul mitos bahwa di hari tersebut tidak boleh bepergian.

“Hari Rabu Pahing dipercaya sebagai Dina Taliwangke, hari yang sebaiknya disirik [dihindari],” terang Ketua Forkom Pokdarwis Kampung Tematik Kota Malang itu. Taliwangke sendiri diterjemahkan secara bebas artinya adalah tali mayat. Sehingga hari tersebut dipercaya akan membawa ketidakberuntungan. (DK99/MAS)


Bagikan Berita
Tags: Jenang SaparKampung Gribig Religi
ADVERTISEMENT

Related Posts

Trans Jatim Segera Beroperasi di Kota Malang, Terminal Hamid Rusdi Jadi Pusat Penghubung

Trans Jatim Segera Beroperasi di Kota Malang, Terminal Hamid Rusdi Jadi Pusat Penghubung

3 September 2025

...

BPN Kota Malang Tegaskan Tanah Fasum dan Fasos Tak Bisa Disertifikatkan

BPN Kota Malang Tegaskan Tanah Fasum dan Fasos Tak Bisa Disertifikatkan

3 September 2025

...

Pembahasan APBD Perubahan 2025, DPRD Kota Malang Soroti Membengkaknya Belanja Pegawai

Pembahasan APBD Perubahan 2025, DPRD Kota Malang Soroti Membengkaknya Belanja Pegawai

3 September 2025

...

Apel Siaga dan Patroli Cipta Kondisi, Wali Kota Malang Komitmen Jaga Kondusifitas

Apel Siaga dan Patroli Cipta Kondisi, Wali Kota Malang Komitmen Jaga Kondusifitas

2 September 2025

...

Wali Kota Malang Ajak Warga Tidak Terprovokasi Aksi Anarkis

Wali Kota Malang Ajak Warga Tidak Terprovokasi Aksi Anarkis

2 September 2025

...

Diduga Bawa Bom Molotov, Pemuda 21 Tahun Diamankan Polresta Malang Kota di Sekitar Gedung DPRD

Diduga Bawa Bom Molotov, Pemuda 21 Tahun Diamankan Polresta Malang Kota di Sekitar Gedung DPRD

2 September 2025

...

Aksi Damai di Gedung DPRD Malang, Ketua Dewan Janji Teruskan Aspirasi ke Pusat

Aksi Damai di Gedung DPRD Malang, Ketua Dewan Janji Teruskan Aspirasi ke Pusat

1 September 2025

...

Load More
Next Post
Pelepasan Atlet Paralayang Kota Batu ke PON Papua Digelar Sederhana

Pelepasan Atlet Paralayang Kota Batu ke PON Papua Digelar Sederhana

Sutiaji Apresiasi Ipul, Bocah Juara Karate Se-Malang Raya yang Viral

Sutiaji Apresiasi Ipul, Bocah Juara Karate Se-Malang Raya yang Viral

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin