KOTA MALANG – malangpagi.com
Kepala Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah, Haerudin mendorong Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk intens dalam pengkaderan mahasiswa baru.
Hal tersebut diutarakan dalam Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) FISIP UMM pada Jumat (24/9/2021), yang dilaksanakan secara hybrid di UMM Dome, Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang,.
Hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Haerudin menyampaikan bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik, mahasiswa harus mengerti dan paham tentang apa yang dicita-citakan bangsa. Seperti yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat. “Sejatinya, pemimpin adalah pemimpin untuk semua golongan,” ujarnya.
Dirinya melihat potensi besar yang dimiliki FISIP UMM, dan oleh sebab itu wajib tampil secara modern. Haerudin berharap, BEM FISIP UMM lebih maksimal dalam mempersiapkan penerusnya, yang kelak pasti akan menggantikan posisi seniornya, serta pengganti para pemimpin bangsa.
“Kehadiran 1.114 mahasiswa baru dengan latar belakang berbeda, pasti akan menjadi tantangan tersendiri untuk belajar merangkul semua aspek dalam bermasyarakat. Hal tersebut selaras dengan konsep yang digunakan institusi pendidikan Muhammadiyah,” paparnya.
Dengan penerapan konsep inklusif –yang artinya menerima segala etnis, budaya, dan agama– tentunya akan lebih memudahkan generasi baru FISIP UMM dalam mempersiapkan dirinya untuk menjadi pemimpin masa depan.
“Seorang pemimpin ibarat sebuah sandal yang harus rela diinjak-injak oleh rakyatnya. Dalam artian, seorang pemimpin harus mau mendengar dan menindaklanjuti pesan atau aspirasi yang disampaikan masyarakat,” tuturnya.
Terakhir, Haerudin juga menekankan pentingnya mengantisipasi bahaya radikalisme, yang saat ini marak terjadi. “Sebagaimana generasi muda mengantisipasi radikalisme terorisme, sebagai mahasiswa baru jangan terprovokasi dan tetap berhati hati,” pesannya. (Rizvan/Har-MAS)