KOTA MALANG – malangpagi.com
Persatuan Pedagang Pasar Kota Malang (P3KM) melakukan pembinaan tentang aplikasi PASRAM (Pasar Rakyat Malang) kepada para pedagang di Pasar Bareng, Minggu (10/10/2021).
Aplikasi yang didesain oleh Taufiq Saguanto ini adalah aplikasi pertama di Kota Malang, yang nantinya akan membawa pasar tradisional ke dunia dalam jaringan (daring). Aplikasi ini bertujuan untuk meningkat daya jual pasar tradisional, agar mampu bersaing di era modern.
“Nantinya aplikasi ini akan menghubungkan pedagang dan pembeli secara online. Jadi pembeli tidak perlu datang ke pasar,” ungkap Taufiq.
Aplikasi PASRAM didesain sesederhana mungkin, untuk menyesuaikan kemampuan pedagang pasar dan konsumen. Pembeli juga dimudahkan dengan adanya fitur chat yang langsung terhubung ke Whatsapp.
Fitur tersebut bertujuan untuk memudahkan komunikasi atau kesepakatan antara penjual dan pembeli. Aplikasi ini nantinya juga akan bekerja sama dengan Malang Go untuk jasa antar barang.
“Untuk pembayarannya bisa melalui cash atau uang elektronik, seperti OVO dan Dana, sesuai kesepakatan antara pedagang dan pembeli melalui aplikasi,” jelas Taufiq.
Dengan adanya aplikasi PASRAM, Taufiq Saguanto berharap dapat meningkatkan ekonomi kreatif di Kota Malang, selain meningkatkan daya saing pasar tradisional menghadapi modernisasi.
Sementara itu, Lilik selaku Pembina P3KM berharap dengan adanya aplikasi ini, pasar tradisional bisa lebih maju lagi dan bedak-bedak kosong bisa kembali terisi.
“Dagangannya pun nantinya akan mengambil langsung dari tangan pertama, dan pengemasannya seperti supermarket,” jelasnya.
Lilik juga menegaskan bahwa ke depannya P3KM akan melakukan pembinaan administrasi di tiap-tiap pasar, terkait aplikasi PASRAM dan manajemen pasar.
“Dalam hal ini [untuk memajukan pasar], kami telah memberikan bantuan untuk pedagang yang kurang mampu dalam bentuk pembebasan pembayaran BPJS dari pemerintah,” ujarnya.
“Nantinya kami akan ajukan ke Dinas Sosial, untuk dapat memberikan anggaran kepada pedagang yang tidak bisa berjualan lagi,” imbuh Lilik.
Di tempat yang sama, Ketua P3KM, Mus Mulyadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengagendakan rapat koordinasi dengan kepala dinas setiap bulan demi kemajuan pasar.
“Rapat koordinasi bertujuan untuk menyelesaikan ataupun mengeksekusi permasalahan di lapangan. Seperti masalah surat-surat, SK bedak, menertibkan Aparatur Sipil, dan sebagainya,” ungkapnya. Mulyadi juga menekankan Kepala Dinas agar bekerja lebih baik, profesional, dan humanis.
“Kami harapkan setiap pasar memiliki keunikan masing-masing. Contohnya menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap pagi, pengajian, hingga olahraga. Jadi tidak sekadar berjualan. Karena pedagang itu memang orang pasar, tapi bukan pasaran,” papar Mulyadi
Dirinya menjelaskan bahwa meskipun P3KM masih berumur enam bulan, tetapi organisasi ini telah berhasil menata Pasar Kebalen, Pasar Blimbing, Pasar Sukun, Pasar Kasin, Pasar Lesanpuro, dan Pasar Madyopuro.
“Bahkan Walikota tidak mampu mengatasi Pasar Blimbing. Kami turun, langsung eksekusi dengan koordinasi bersama Kepala Dinas.” tegasnya. (Yudis-Gibran/MAS)