KOTA MALANG – malangpagi.com
Tempe adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang cukup banyak dikonsumsi. Di Kelurahan Bakalankrajan Sukun Kota Malang, terdapat beberapa UKM yang memproduksi tempe.
Pemilik usaha di wilayah kelurahan tersebut umumnya tidak membedakan keuangan rumah tangga dan keuangan usaha, sehingga pemilik kesulitan merekapitulasi keuangan perusahaan.
Padahal, laporan keuangan usaha sangat penting untuk perhitungan harga pokok produksi, laporan laba rugi dan cash flow.
Untuk itu, Dana Marsetiya Utama, ST, MT dan Teguh Baroto, ST, MT dosen Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggagas kegiatan pelatihan dan pendampingan manajemen keuangan usaha.
Pelatihan dan pendampingan dilaksanakan di rumah pelaku usaha industri tempe di RT 05 RW 04 Kelurahan Bakalankrajan Sukun Kota Malang.
Kegiatan ini sebagai program pengabdian masyarakat, yang memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola keuangan usaha.
Terkait hal itu, Dana Marsetiya Utama menyampaikan saat ini masih ada beberapa pelaku usaha tempe yang belum memiliki pemahaman terkait manajemen keuangan.
“kemampuan manajemen keuangan ini penting agar pelaku usaha bisa mengukur sejauhmana perkembangan usahanya,” ujarnya, Kamis (18/10/2018).
Dana sapaan akrabnya, menambahkan, bahwa para pelaku usaha yang ingin mengembangkan usaha harus mempunyai komitmen dalam pengelolan keuangan.
“Artinya, apabila pelaku usaha ingin usahanya berkembang, maka pengelolaan keuangan usaha wajib dikelola dengan lebih baik.”, tegas dia.
Salah satu pelaku usaha industri tempe, Sri Wahyuningsih menuturkan, pelaku usaha seperti dirinya sangat perlu mengikuti pelatihan manajemen keuangan. Lewat kemampuan manajemen, ia bisa melihat lebih jelas keuntungan usahanya serta harga pokok produksinya.
“Saya menyambut positif kegiatan ini. Buat kami ini penting, apalagi dalam menjalankan usaha. Semoga dengan ini usaha kami semakin berkembang,” imbuhnya.
Reporter : Red
Editor : Putut