JAKARTA – malangpagi.com
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli, meninggal dunia pada usia 69 tahun, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024). “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli, pada tanggal 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,” tulis kabar yang diterima redaksi Malang Pagi via Whatsapp.
Sahabat dekat Rizal Ramli, Herdi Sahrasad, mengungkapkan bahwa sang mantan Menko yang pernah merancang 10 program percepatan ekonomi itu diketahui menderita diabetes. Rizal Ramli menjalani perawatan di RSCM Jakarta selama beberapa pekan sebelum akhirnya meninggal dunia. “Kami tidak tahu penyakitnya pasti. Tetapi dahulu beliau pernah mengidap penyakit diabetes,” kata Sahrasad, dilansir dari Beritasatu.
Sahrasad juga mengungkan keinginannya untuk menjenguk sang ekonom yang terkenal akan sikap kritisnya itu. “Kami mendapat kabar Bang Rizal dirawat di RSCM dua pekan lalu. Kemudian saya dan Bang Hariman Siregar kontak sekretarisnya, Mbak Dini, apakah kami boleh menjenguk? Lalu disampaikan kalau kami diminta mendoakan saja, sehingga tidak jadi menjenguk,” ungkapnya.
“Barusan kami mendapat kabar dari Mbak Dini bahwa Bang Rizal meninggal dunia. Kami dan teman-teman pergerakan sangat kehilangan besar dengan meninggalnya Bang Rizal. Kami, kaum pergerakan, dan masyarakat merasa kehilangan,” lanjut Sahrasad.
Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat pada 10 Desember 1954. Ia mengawali karier politik sebagai seorang aktivis mahasiswa. Rizal kemudian menjadi seorang ahli ekonomi dan sering mengemban tugas eksekutif. Ia pernah memimpin Badan Urusan Logistik (Bulog) pada 2000–2001. Pada tahun yang sama, ia mengepalai Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri menggantikan Kwik Kian Gie.
Rizal juga dikenal sebagai sosok yang cukup kritis terhadap pemerintahan, terutama terkait kebijakan-kebijakan ekonomi. Di era pemerintahan Presiden Jokowi, Rizal Ramli sempat menjabat sebagai Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia pada 2015-2016. (Ale/MAS)