KAB. MALANG – malangpagi.com
Mahasiswa berinisal MA (24) asal Kelurahan Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang nekat mengakhiri hidup dengan menceburkan diri ke Sungai Brantas. Jenazah pemuda tersebut ditemukan oleh seorang nelayan di Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Senin (8/1/2024).
Dari kondisi mayat yang mengapung di sungai dalam keadaan membusuk, diperkirakan korban meninggal dunia tiga hari sebelumnya. “Depresi karena kuliahnya nggak selesai. Ada hambatan pada skripsi. Itu disampaikan oleh keluarga,” ungkap Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat, dikutip dari Detik.com, Selasa (9/1/2024).
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, korban adalah mahasiswa semester 9 di salah satu perguruan tinggi negeri di Malang. Alasan tidak kunjung menyelesaikan studi diduga kuat menjadi alasan korban melakukan bunuh diri. Masih menurut keterangan keluarga, korban adalah seorang introvert dan diketahui sering mengurung diri di kamar.
Dalam proses penyelidikan, petugas menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan adegan saat korban meloncati pagar rumah pada 6 Januari 2024, sekitar pukul 03.01 WIB. Diduga saat itu korban memutuskan untuk meninggalkan rumah dan berniat bunuh diri.
“Sebelumnya, korban dilaporkan meninggalkan rumah sejak Sabtu (6/1/2023) lalu tanpa membawa barang apapun. Keluarga bahkan sempat membuat laporan orang hilang pada Minggu (7/1/2023),” tutur Gandha.
Informasi lain yang diperoleh pihak kepolisian, korban sebelumnya pernah mencoba bunuh diri, tepatnya pada pertengahan 2023. “Korban pernah menceritakan tindakannya melompat ke Sungai Metro, dekat Talangagung,” tandasnya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Malang Ipda Muhammad Adnan menyebut bahwa jenazah korban mulanya ditemukan oleh seorang nelayan setempat saat membersihkan jaring ikan. “Nelayan itu mengetahui mayat korban mengapung dalam posisi telungkup saat sedang memeriksa perolehan ikan pada jaring yang ditebar di lokasi,” terangnya, Selasa (9/1/2023), dilansir Kompas.com.
Nelayan tersebut kemudian bergegas melaporkan temuannya kepada Ketua RT setempat, dan selanjutnya diteruskan kepada Polsek Kalipare. Tim Identifikasi Polres Malang yang dihubungi segera mendatangi TKP dan melakukan pemeriksaan awal terhadap jasad yang ditemukan. “Keluarga korban menolak saat hendak dilakukan otopsi. Karena dari ciri-ciri baju yang digunakan identik dengan MA,” sebut Adnan. (Ale/MAS)