KAB. MALANG – malangpagi.com
Siti Atikoh, istri Ganjar Pranowo selaku Calon Presiden nomor urut 3 menyebut ada pihak yang mengkritiknya karena terlibat kegiatan blusukan selama masa kampanye Pemilihan Presiden 2024. Hal itu Ia ungkapkan saat mengunjungi Pendopo Aspirasi Ahmad Basarah di Jalan Argo Kencana, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada Sabtu (27/1/2024).
“Ada yang berkomentar mengenai keagresifan dan hiperaktivitas saya, karena saya sudah melakukan keliling di seluruh Jawa, Sumatera, dan bahkan ke Manado. Saya telah mengunjungi Jatim sebanyak dua kali, Jateng satu kali, DIY, Banten, Jabar, dan beberapa wilayah lainnya, termasuk kunjungan ke Lampung, Palembang, dan Manado kemarin,” ucap Siti Atikoh.
Menurutnya, apa yang Ia lakukan sudah menjadi tugasnya untuk membantu Ganjar dalam mensosialisasikan program-program kerakyatan. Di samping itu, alasan keterlibatannya dalam blusukan adalah untuk melihat secara langsung perjuangan rakyat dan menyimak aspirasi masyarakat.
“Saya ingin ikut serta, bersama-sama dengan masyarakat, sukarelawan, dan kader partai, agar benar-benar memahami setiap aspek perjuangan mereka. Saya ingin memahami setiap tetesan keringat dan darah yang mereka curahkan, serta memahami masalah riil yang dihadapi oleh bangsa dan negara ini. Dengan cara ini, kita tidak akan lupa akan akar perjuangan, dan selalu mengingat perjuangan masyarakat dan negara,” sebut perempuan 52 tahun itu.
Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah menyebut Siti Atikoh sebagai seorang perempuan yang memiliki cinta dan kesetiaan tinggi terhadap bangsa dan negara. Hal itu tercermin dalam keterlibatannya pada kegiatan blusukan, untuk membantu memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.
“Kecintaan dan kesetiaan Atikoh tidak hanya terwujud dalam momen suka dan duka bersama suaminya, melainkan juga sebagai warga negara yang berjuang untuk kepentingan bangsa dan negaranya. Perjuangannya yang membawa Mas Ganjar dan Prof. Mahfud juga dipacu oleh cinta mereka terhadap tanah air,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Menurut Basarah, tidak ada aturan hukum atau etika politik yang dilanggar saat Atikoh terlibat dalam kegiatan blusukan untuk mensosialisasikan pasangan Ganjar-Mahfud. “Bahkan akan terlihat aneh jika suaminya sedang berjuang, dan calon ibu negara hanya berdiam diri di rumah sambil menonton televisi atau makan kacang. Sebaliknya, tindakan tersebut malah melanggar etika perjuangan suami istri,” jelasnya.
“Oleh karena itu, mari kita mendukung Mbak Atikoh. Semoga Tuhan memberikan kekuatan dan bimbingan, agar dia dapat memberikan pengaruh positif dan mendidik masyarakat yang ditemuinya selama menjalankan tugas ini,” pungkas Basarah. (MK/MAS)