KOTA MOJOKERTO – malangpagi.com
Memperingati Hari Pendidikan Nasional SMA Taruna Nusa Harapan (TNH) Mojokerto mengadakan upacara menggunakan pakaian ada di halaman sekolah, Kamis (2/5/2024).
Kepala Sekolah SMA Taruna Nusa Harapan Mojokerto, Dra. Antonina Maryati menuturkan peringatan Hari Pendidikan Nasional selalu menjadi momen yang penting bagi seluruh lembaga pendidikan di Indonesia. Tak terkecuali, SMA Taruna Nusa Harapan Mojokerto yang kali ini memberikan sentuhan spesial dengan mengenakan pakaian adat dalam berbagai kegiatan di sekolah.
“Keputusan untuk menggunakan pakaian adat dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional bukan hanya sebagai arahan dari dinas pendidikan dan bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan bangsa kepada generasi muda,” ucapnya.
“Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, kami memutuskan untuk menggunakan pakaian adat sebagai simbol kebanggaan terhadap budaya Indonesia. Kami ingin menanamkan nilai-nilai kecintaan terhadap budaya bangsa kepada para siswa kami, sekaligus mengenalkan mereka pada warisan budaya yang kaya dan beragam,” sambung mantan Waka Kurikulum SMA Taruna Nusa Harapan Mojokerto itu.
Ia membeberkan dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, seluruh siswa dan guru SMAN Taruna Nusa Harapan tampil memukau dengan berbagai jenis pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari kebaya, baju kurung, hingga pakaian adat suku-suku di Nusantara lainnya turut memeriahkan suasana peringatan tersebut.
“Saat ini, anak-anak kita sangat terpapar dengan budaya luar dan teknologi modern. Namun, kami ingin mereka juga mengenal dan mencintai budaya sendiri. Dengan mengenakan pakaian adat, diharapkan mereka semakin bangga menjadi bagian dari Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi,” seru wanita yang disapa Anik itu.
Anik menegaskan peringatan Hari Pendidikan Nasional di SMAN Taruna Nusa Harapan Mojokerto tahun ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan cinta terhadap bangsa dan budaya.
“Semoga langkah positif ini dapat menginspirasi lembaga pendidikan lainnya untuk turut melestarikan dan menghargai kekayaan budaya Indonesia,” pungkasnya. (MK/YD)