
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pendapatan dari sektor Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) hotel di Kota Malang mengalami penurunan signifikan selama empat bulan pertama tahun 2025. Data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menunjukkan, pendapatan pajak hotel yang pada Januari sempat mencapai Rp7 miliar, terus menurun menjadi Rp4 miliar di Februari, Rp3,7 miliar pada Maret, dan hanya Rp3,1 miliar di April.
Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto menjelaskan bahwa penurunan terutama terjadi pada sektor kamar dan ruang pertemuan hotel. Sementara sektor restoran dalam hotel masih menunjukkan performa yang stabil, terutama saat Ramadan dengan banyaknya acara buka bersama.
“Penurunan ini dipengaruhi kebijakan efisiensi anggaran oleh berbagai instansi, termasuk kementerian, lembaga, dan BUMN. Banyak agenda yang sebelumnya sudah pesan tempat akhirnya dibatalkan,” jelas Handi.
Namun, dengan mulai dibukanya kembali anggaran pusat yang sebelumnya diblokir, Handi optimistis kondisi akan segera membaik. Ia menyebut gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur pada akhir Juni hingga awal Juli sebagai momentum yang bisa mendongkrak kembali pendapatan dari sektor perhotelan.
“Porprov, ditambah agenda wisata dan festival yang digelar, diharapkan bisa meningkatkan okupansi hotel,” ujarnya.
Bapenda menargetkan pajak hotel tahun ini mencapai Rp56 miliar. Namun hingga pertengahan Mei, realisasinya sudah mencapai Rp18 miliar.
“Kami yakin tren ini akan kembali naik seiring meningkatnya aktivitas masyarakat dan pelaksanaan berbagai event,” pungkasnya. (Rz/YD)