Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Mahasiswa UB Dorong Inovasi Lingkungan melalui Biopori di Desa Mulyoagung

Program ini menekankan bahwa upaya membangun kesadaran dan kemitraan jangka panjang dengan masyarakat.

by RedMP.
27 Juli 2025
in Kabupaten Malang
Bagikan Berita

Foto bersama Tim KKN UB, Perangkat Desa Mulyoagung, dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi.

MALANG – malangpagi.com

Dalam semangat pengabdian masyarakat dan kepedulian lingkungan, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 menggelar aksi nyata di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Salah satu program unggulan mereka adalah pembuatan lubang biopori sebagai solusi pengelolaan limbah organik sekaligus upaya konservasi air tanah.

 

Desa Mulyoagung yang tengah gencar memperkuat identitas sebagai kawasan ramah lingkungan menjadi lokasi ideal pelaksanaan program ini. Pranantha Dertha Leo, mahasiswa Fakultas Pertanian UB, menjadi penggagas ide biopori ini setelah sebelumnya mengusulkan program tanaman obat keluarga (TOGA). Namun, hasil observasi dan diskusi dengan Kepala Desa Suheri, Kepala Dusun Jetak Ngasri Didit, serta dosen pembimbing lapangan Prof. Dr. Ir. Aminudin Afandhi, M.S., mengarahkan fokus kepada isu yang lebih mendesak: pengelolaan sampah rumah tangga dan air resapan.

 

Baca Juga :

Dorong Ekspor Tembakau, Pemkot Malang Gelar Bimtek IHT

Dorong Ekspor Tembakau, Pemkot Malang Gelar Bimtek IHT

31 Juli 2025
Masih Mangkal di Jalan Veteran, Satpol PP Kota Malang Tegur Keras Pedagang Starling

Masih Mangkal di Jalan Veteran, Satpol PP Kota Malang Tegur Keras Pedagang Starling

31 Juli 2025
Gandeng 100 Pengusaha, Bappeda Kota Malang Gelar Forum CSR 2025

Gandeng 100 Pengusaha, Bappeda Kota Malang Gelar Forum CSR 2025

31 Juli 2025
Warga Bareng Kartini Bentangkan Bendera Sepanjang 80 Meter Sambut HUT RI ke-80

Warga Bareng Kartini Bentangkan Bendera Sepanjang 80 Meter Sambut HUT RI ke-80

31 Juli 2025
Diskopindag Kota Malang Siap Sidak Pasar, Tindak Lanjut Isu Beras Oplosan yang Resahkan Warga

Diskopindag Kota Malang Siap Sidak Pasar, Tindak Lanjut Isu Beras Oplosan yang Resahkan Warga

31 Juli 2025
Load More

“Saya melihat masih banyak sampah rumah tangga yang dibuang bercampur dalam kantong plastik. Ini menunjukkan pemilahan terlalu bergantung pada TPST3R. Padahal pengelolaan bisa dimulai dari rumah. Biopori adalah solusi sederhana yang bisa mengubah itu,” terang Leo.

Didukung penuh oleh perangkat desa dan warga setempat, mahasiswa berhasil membuat delapan titik lubang biopori di Dusun Jetak Ngasri. Lubang-lubang tersebut memiliki kedalaman sekitar 90–100 cm dan diameter 15 cm, berfungsi sebagai tempat membuang sampah organik seperti daun kering serta sisa buah dan sayur, yang nantinya akan menjadi kompos alami.

Tak hanya membangun fisik, para mahasiswa UB juga memberikan edukasi langsung kepada warga. Edukasi dilakukan secara informal dan bersahabat, agar mudah diterima oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia. Materi edukasi mencakup manfaat biopori dalam meresapkan air hujan, mencegah banjir, serta menghasilkan pupuk kompos yang bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman.

Foto bersama tim KKN UB saat pembuatan lobang biopori.

Kebiasaan warga Mulyoagung dalam menanam sayuran dan tanaman hias di halaman rumah mereka menjadi nilai tambah tersendiri. Biopori hadir sebagai jembatan yang menghubungkan gaya hidup hijau dengan praktik nyata di rumah, sekaligus memperkuat peran rumah tangga dalam pengelolaan sampah organik.

Inisiatif ini juga memperkuat sinergi dengan keberadaan TPST3R (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle) milik Desa Mulyoagung. Jika TPST3R bertugas di tingkat desa, maka biopori membuka ruang pengelolaan sejak skala rumah tangga. Warga diajak tidak hanya memilah, tetapi juga mengolah, menciptakan sistem pengelolaan dari hulu ke hilir yang berkelanjutan.

Lebih jauh, program ini turut mendukung persiapan Desa Mulyoagung dalam mengikuti Lomba Desa Berseri tingkat Provinsi Jawa Timur yang digelar Dinas Lingkungan Hidup. Salah satu indikator utama lomba tersebut adalah partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan berbasis rumah tangga—indikator yang sangat relevan dengan program biopori.

Meski pelibatan warga belum sepenuhnya maksimal, namun antusiasme dan keterbukaan terhadap edukasi menjadi modal sosial yang menjanjikan. Program ini menekankan bahwa keberhasilan bukan semata pada jumlah lubang yang dibuat, melainkan pada upaya membangun kesadaran dan kemitraan jangka panjang dengan masyarakat.

Mahasiswa juga mencatat evaluasi penting dalam aspek teknis, seperti pemilihan lokasi lubang biopori yang idealnya mempertimbangkan struktur dan kedalaman muka air tanah. Karena keterbatasan alat, pemilihan titik dilakukan berdasarkan pengamatan lapangan dan masukan dari warga.

Sebagai penutup kegiatan, tim KKN mendokumentasikan seluruh proses program dan melaporkannya kepada pihak desa. Dokumentasi juga dibagikan secara publik melalui akun Instagram tim KKN mereka, sebagai bentuk transparansi dan promosi kesadaran lingkungan.

“Bagi kami, ini bukan soal berapa banyak lubang yang dibuat, tapi bagaimana kami bisa membangun kepercayaan, menyampaikan gagasan, dan meninggalkan sesuatu yang bisa terus berlanjut setelah kami pulang,” pungkas Leo.

Kepala Dusun Jetak Ngasri, Didit, menyampaikan apresiasinya. “Anak-anak ini aktif, terbuka berdiskusi, dan mampu menyesuaikan program dengan kondisi desa. Ini jadi modal penting untuk keberhasilan mereka,” ujarnya.

Melalui langkah kecil yang bermakna ini, mahasiswa UB menunjukkan bahwa pengabdian masyarakat tak harus lewat proyek besar. Kesungguhan, adaptasi, dan keberpihakan pada kebutuhan warga menjadi kunci utama terciptanya perubahan. (*/YD)

 


Bagikan Berita
ADVERTISEMENT

Related Posts

Menteri Imipas Dorong Lapas Sukseskan Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo

Menteri Imipas Dorong Lapas Sukseskan Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo

29 Juli 2025

...

Lestarikan Budaya Lewat Permainan Tradisional, Kolaborasi Mahasiswa UMM dan Museum Panji Tuai Apresiasi

Lestarikan Budaya Lewat Permainan Tradisional, Kolaborasi Mahasiswa UMM dan Museum Panji Tuai Apresiasi

28 Juli 2025

...

Dibalik Panggung Gemerlap, Penutupan Porprov di Kanjuruhan Banjir Kritikan

Dibalik Panggung Gemerlap, Penutupan Porprov di Kanjuruhan Banjir Kritikan

7 Juli 2025

...

Kementerian PKP Sidak Grand Mutiara Kedungrejo Malang, Temukan Wanprestasi Pengembang

Kementerian PKP Sidak Grand Mutiara Kedungrejo Malang, Temukan Wanprestasi Pengembang

27 Mei 2025

...

Permasalahan Krisis Lingkungan TPA Supit Urang Mulai Temukan Titik Terang

Permasalahan Krisis Lingkungan TPA Supit Urang Mulai Temukan Titik Terang

22 Mei 2025

...

Di Balik Sanitary Landfill TPA Supit Urang, Ada Jeritan Tiga Desa Terdampak

Di Balik Sanitary Landfill TPA Supit Urang, Ada Jeritan Tiga Desa Terdampak

22 Mei 2025

...

Konsumen Rugi Miliaran, Kementerian PKP Tindaklanjuti Dugaan Penyimpangan di Perumahan Grand Mutiara Kedungrejo

Konsumen Rugi Miliaran, Kementerian PKP Tindaklanjuti Dugaan Penyimpangan di Perumahan Grand Mutiara Kedungrejo

20 Mei 2025

...

Load More
Next Post
Lestarikan Budaya Lewat Permainan Tradisional, Kolaborasi Mahasiswa UMM dan Museum Panji Tuai Apresiasi

Lestarikan Budaya Lewat Permainan Tradisional, Kolaborasi Mahasiswa UMM dan Museum Panji Tuai Apresiasi

DPRD Kota Malang Imbau Masyarakat Taati Aturan Tarif Parkir Event

DPRD Kota Malang Imbau Masyarakat Taati Aturan Tarif Parkir Event

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin