KOTA MALANG – malangpagi.com
Pengadilan Negeri (PN) Malang menggelar sidang mengusung agenda pembacaan dakwaan dengan terdakwa JE, terkait kasus kekerasan seksual yang terjadi di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu. Sidang yang bertempat di ruang Cakra PN Kelas IA Kota Malang tersebut dilaksanakan secara tertutup, Rabu (16/2/2022).
Kasi Intelijen Kejari Batu Edi Purnomo menyampaikan, JPU Kejaksaan Kota Batu telah membacakan 14 lembar surat dakwaan secara berurutan. Sidang lanjutan rencananya akan digelar pada 23 Febuari medatang, dengan menghadirkan tiga saksi yang telah disiapkan JPU. “Agenda sidang ke depan akan menghadirkan saksi korban, termasuk rekan-rekan saksi korban yang ada dalam berkas perkara,” ucapnya.
Edi memaparkan, dalam kasus ini JE dijerat dengan pasal alternatif, antara lain pasal 81 ayat 1 juncto pasal 76 D Undang-Undang Tentang Perlindungan Anak, juncto pasal 64 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Selai itu juga pasal 81 ayat 2 UU Tentang Perlindungan Anak, juncto pasal 64 ayat 1 KUHP, pasal 82 ayat 1, juncto pasal 76e UU Perlindungan Anak, juncto pasal 64 ayat 1 KUHP dan pasal 294 ayat 2 ke-2 KUHP, juncto pasal 64 ayat 1 KUHP. “Untuk ancaman hukumannya sendiri maksimal 15 tahun penjara, dan minimal tiga tahun penjara,” pungkas Edi.
Jalannya sidang pembacaan dakwaan diwarnai aksi damai yang digelar di depan gedung Pengadilan Negeri Malang. Sekelompok massa yang datang menuntut agar pelaku kejahatan seksual segera ditangkap dan diadili.
Ketua LSM Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Batu, Fuad Dwiyono yang memimpin aksi massa tersebut mengungkapkan bahwa dalam sidang ini pihaknya telah bertemu dengan hakim guna memberikan dukungan.
“Kami memberikan support moral kepada Kejaksaan. Mengingat terdakwa ini nyata-nyata sudah melakukan perbuatan bejat dan harus dihukum sesuai undang-undang yang berlaku. Supremasi hukum harus ditegakkan. Jangan ada keraguan untuk memberikan keadilan dan kebenaran,” jelas Fuad. (DK99/MAS)