Oleh : Eko Sabdianto
Kamera profesional semisal DSLR bisa mengambil foto dengan kualitas bagus bahkan pada malam hari. Alasannya, karena kamera tersebut jika dioperasikan oleh pengguna yang memang memiliki pengetahuan dan skill (keahlian) di bidang fotografi. Lantas pertanyaannya, bagaimana caranya jika hanya mengandalkan kamera smartphone saja?
Menurut Eko Sabdianto, hal utama yang menjadi persoalan saat pengambilan foto pada malam hari adalah akan minimnya pencahayaan. Alhasil, kerap membuat hasil foto menjadi noise dan ketajaman obyeknya berkurang. Apalagi jika objek foto adalah orang yang berjalan.
“Kalau pada malam hari itu memang sumber cahanya lebih low light atau lebih rendah, tak sebanyak pada siang hari,” kata fotografer asal Kota Batu ini, Minggu (10/3/2019) malam.
Walaupun sulit, akan tetapi mengambil foto pada malam hari dengan hanya menggunakan smartphone tetap saja bisa dilakukan. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengenali spot atau venue di sekitar dahulu, khususnya posisi dimana antara sumber cahaya, objek, dan angle untuk pengambilan foto tersebut.
“Kalau malam hari itu, kita memang cenderung meletakkan objek kita dengan menghadap sumber cahaya yang ada, meskipun itu hanya lampu di sekitar saja, atau penerangan lampu dari spot lain, dan sebagainya, lalu objek kita hadapkan ke sumber cahaya agar menjadi kelihatan,” papar Dian sapaan akrabnya, yang telah malang melintang di dunia fotografi di berbagai kota di Indonesia ini.
Founder RB Models Unity ini menambahkan, dirinya memiliki trik dan cara tersendiri untuk menyiasati keterbatasan cahaya pada malam hari. Di antara trik yang digunakannya, yaitu dengan cara mengatur pengaturan kamera smartphone secara manual.
“Sebetulnya caranya sama saja dengan Kamera DSLR, kalau kita mau memotret pada malam hari, kita harus menaikkan ISO, sementara ISO yang disediakan di smartphone tidak terlalu tinggi, paling hanya sampai 3.600 saja, atau bisa disiasati dengan main speed rendah. Kalau bicara speed rendah itu berarti kita harus steady (tidak boleh bergerak), terkecuali smartphope kita pasangkan tripot,” ungkap dia.
Agar posisi lebih stabil, fotografer model ini menyarankan untuk pengambilan foto malam hari haruslah dilengkapi dengan tripod. Selain mempertahankan posisi fotografer menjadi stabil, ia menyebut pengaturan white balance juga tak kalah pentingnya, karena bisa membantu ketika kombinasi cahaya lampu yang menjadikan objek foto blur atau kabur.
“Sebenarnya cara itu ada di fitur manual pada smartphone, karena disediakan white balance yang bisa diarahkan ke mana saja. Jadi kembali lagi ke kondisi keadaan kalau memang suasana pencahayaan di sekitar kita minim,” kata Dian yang sering mengikuti workshop fotografi di beberapa kota ini.
Seperti diketahui, pada umumnya smartphone terbaru saat ini sudah canggih, termasuk dalam hal fotografi. Namun akan lebih baik lagi jika saja smartphone tersebut telah dilengkapi dengan fitur night mode
“Ya, tujuanya agar kamera smartphone tetap bisa menangkap objek pada malam hari yang minim cahaya. Karena fitur tersebut akan berpadu dengan AI Ultra-Clear Engine yang mengenali objek dan mengoptimalkan pengaturan. Itu gunanya juga akan membantu dalam mengoptimalkan stabilisasi dan saturasi warna hasil foto selama noise, blur (foto kabur), low-light (pencahayaan rendah),” Pungkasnya.
Editor : Putut
Sumber : Malangpagi