
KOTA MALANG – malangpagi.com
Banjir bandang yang melanda wilayah Kota Batu dan Kota Malang pada Kamis sore (4/11/2021) melenyapkan tiga rumah warga di Kampung Putih, Klojen.
Intensitas hujan tinggi yang turun mulai siang hingga sore hari, membuat aliran air sungai meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir bandang. Hujan memang turun sejak pagi, namun puncak ketinggian air baru mencapai rumah warga sekitar pukul 16.30 WIB.
Ketinggian air di pemukiman warga berbeda-beda, tergantung tinggi rendahnya rumah. Ada yang setinggi lutut, dan ada pula yang setinggi pinggang orang dewasa,
Joko (56), yang bekerja sebagai perawat warga lansia di RT 07 RW 06 Kampung Putih, mengaku kehilangan rumahnya dikarenakan terseret banjir. “Saya tadi jam 16.00 meninggalkan rumah, dan saat pulang pada 18.00 WIB, ternyata rumah saya sudah lenyap terbawa arus banjir,” terangnya kepada Malang Pagi.
Menurut informasi dari sejumlah warga RT 07 RW 08 Kampung Putih, ada dua rumah lagi yang ikut lenyap terbawa banjir. Tak sedikit pula barang elektronik, seperti kulkas dan televisi, yang terseret arus deras dari sungai yang meluap.
Sementara itu, saksi mata Arianto (29) mengatakan dirinya melihat detik-detik saat banjir bandang menerjang kawasan Kampung Putih. “Diawali dengan datangnya gelondongan kayu yang terseret arus deras sungai, dan tak sampai 10 menit air sudah tinggi hingga mencapai pemukiman warga,” paparnya.
Dari pantauan di lokasi, tempak sejumlah elemen masyarakat terlibat dalam proses evakuasi warga Kampung Putih. Di antaranya BPBD Kota Malang, Pramuka, Brigade Penolong 1332, YDF, Banser, dan Kelurahan Tangguh.
“Ada 150 paket nasi siap makan dari donatur, dan saat ini menunggu dari pihak TAGANA (Taruna Siaga Bencana) yang akan mendirikan dapur umum darurat untuk memenuhi kebutuhan makan malam,” jelas Prihatin, selaku Koordinator Brigade 1332.
Camat Klojen, Heri Sunarko menuturkan, sekitar 100 warga Kampung Putih telah diungsikan di Aula Taman Wisata Senaputra, karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan. “Tidak ada korban jiwa, tidak ada korban harta benda. Hanya satu rumah semi permanen dari kayu yang hanyut,” ujarnya.
Sebelum terjadinya luapan air sungai dari hulu, Heri mengaku pihaknya sudah menginstruksikan warganya untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Saat berita ini diturunkan, kondisi air sudah mulai surut. Meskipun begitu, Camat setempat mengimbau agar warga yang mengungsi tetap berada di tempat yang sudah disediakan hingga esok hari. (Yudis-DIKY/MAS)