KOTA MALANG – Malangpagi.com
Barikade (Barisan Kader) Gus Dur Kota Malang mengutuk aksi anarkistis berujung penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang saat berlangsung acara adat midodareni (kegiatan sebelum prosesi pernikahan) di Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah (8/8).
Ketua DPC Barikade Gus Dur Kota Malang, Dersi Hariono pada Senin (10/8) menegaskan, “Kami mengutuk aksi anarkistis main hakim sendiri yang dilakukan sekelompok orang di Solo. Apa yang mereka lakukan tak ubahnya seperti gerombolan preman yang antitoleransi serta keberagamaan di Nusantara.”
“Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI ) merupakan negara hukum. Maka keadilan harus ditegakkan melalui jalur hukum, sekalipun langit runtuh,” lanjutnya.
Ia menuturkan bahwa peran negara harus dilibatkan terkait perisitiwa ini, yang tujuanya adalah untuk melindungi semua keyakinan dan tradisi di masyarakat. “Kami juga berharap Kepolisian Republik Indonesia bertindak tegas atas para pelaku tindakan anarkistis tersebut,” imbuhnya.
Dersi mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa ini. Dan sesegera mungkin dapat menangkap dan menghukum para gerombolan yang disinyalir kuat adalah kaum intoleran. Ia menilai peristiwa tersebut sangat membuat resah masyarakat. Terlebih karena terjadi menjelang Pilkada 2020 di Kota Solo.
Dersi juga menghimbau agar masyarakat juga tidak terpancing isu-isu menyesatkan, yang dibuat oleh pihak -pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pada hari Sabtu malam (8/8), sekelompok orang melakukan penyerangan di kediaman keluarga almarhum Habib Segaf Al-Jufri. Massa yang menyebut diri mereka sebagai Kelompok Laskar itu juga melakukan perusakan sejumlah mobil dan menganiaya beberapa anggota keluarga.
Saat ini kejadian tersebut masih dalam penganganan Polresta Surakarta.(dn/red)