KOTA MALANG – malangpagi.com
Bertempat di ruang rektorat Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Ketua Barisan Kader (Barikade) Gus Dur Kota Malang, Dersi Hariono, menerima cendera mata berupa buku antologi sajak dan puisi berjudul “Hari Santri“, yang merupakan karya Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H Abdul Haris. M.Ag, Kamis (8/10/2020)
Kedatangan pria yang akrab dipanggil Gus Dersi itu dalam rangka persiapan menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober mendatang.
“Ditetapkannya Hari Santri Nasional oleh Presiden RI, Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 silam di Masjid Istiqlal Jakarta, adalah untuk mengingat dan meneladani semangat para santri dalam berjihad untuk kemerdekaan Indonesia,” jelas Gus Dersi, yang juga adalah penggerak Ormas Malang Bersatu kepada Malang Pagi.
“Selain buku ‘Hari Santri’, Profesor Haris juga mengarang buku berjudul ‘Etika Islam’ serta buku-buku bertema Islam lainnya. Beliau ingin membangun bangsa ini dari jalur pendidikan” ujar warga Sukun Malang itu.
Buku “Hari Santri” diterbitkan oleh Al-Afkar Press pada 2016 silam. Ketua Tanfidliyah NU Jawa Timur, KH. MH. Mutawakkil Alallah, SH. M.M memberikan kata pengantarnya untuk buku setebal 278 itu.
“Sajak dan puisi Profesor Haris adalah cerminan dialektika sastrawi, antara intelektualitas dan spiritualitas pada masyarakat kampus dan gagasan-gagasan besarnya” pungkas Gus Dersi .
Di kesempatan yang sama, Prof. Dr. H Abdul Haris. M.Ag juga mengingatkan untuk meneruskan cita-cita para kyai dan santri di zaman kemerdekaan ini.
“Kemerdekaan Indonesia juga merupakan sumbangsih para kyai, ulama, dan santri. Mereka tak hanya berdiam diri di masjid-masjid, tetapi juga turut berperang melawan penjajah,” ujar Rektor UIN Maliki.
“Santri adalah salah satu elemen yang memperjuangkan keutuhan NKRI. Jadi bisa dikatakan, negeri ini juga dibangun oleh para santri” lanjut pria yang juga dosen Studi Alquran dan Hadis: Teori dan Metodologi, serta mengajar di kelas Tafsir Ayat dan Hadis Ekonomi.
Reporter : Christ
Editor : MA Setiawan