
KABUPATEN MALANG – malangpagi.com.
Belasan pemuda-pemudi berkumpul di Sanggar Batik Lintang di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Senin (21/12/2020).
“Sejumlah elemen pemuda-pemudi Karangploso sangat ingin menimba ilmu batik tulis di sini,” ujar Amelia Dwi Yanti, salah satu penggerak komunitas Milenial Utas Kabupaten Malang.
Proses pelatihan membatik tulis dilakukan secara runut, sabar dan telaten. Pemilik Batik Lintang, Ita Fitriyah sendiri yang ‘turun gunung’ membagikan ilmu membatik sesuai standar pembatik tulis.
“Kebetulan selain pengrajin batik tulis, saya juga seorang asesor. Jadi bisa memberikan ilmu yang benar-benar sesuai standar sertifikasi. Tujuannya agar para peserta tidak salah dalam memahami batik tulis,” terang Ita, yang merupakan salah satu asesor nasional pembatik tulis asal Kabupaten Malang.
Ita berharap, para milenial tak berhenti hanya dipelatihan ini saja. Namun terus melanjutkan hingga mampu memproduksi batik tulis sesuai pakem.
Pada pelatihan kali ini, diberikan materi berupa pembuatan pola batik, serta beberapa tips agar batik tulis juga memiliki nilai-nilai filosofis di dalam motifnya.
Menurut ibu dua orang anak itu, bukan tanpa alasan mengapa Batik Lintang mau membocorkan rahasia dapur yang mereka miliki. Karena, besar harapan di tangan kaum milenial inilah, warisan luhur budaya bangsa berupa batik tulis bisa dilestarikan.
“Kalau hanya nyanting dan mewarna, itu sudah biasa. Namun bagaimana menciptakan pola-pola yang memiliki cerita, itu tidak banyak yang tahu. Saya ikhlas membaginya,” ujar perempuan yang tetap memproduksi batik di masa pandemi ini.
Salah seorang peserta pelatihan, Bachrul mengungkapkan kesannya mendapat ilmu membatik tulis langsung dari owner Batik Lintang. “Kami sangat bersyukur memperoleh ilmu membatik tulis super lengkap,” ucapnya.
“Hal ini membuat kami merasa senang dan tertarik dengan batik tulis. Selain itu, sebagai generasi penerus, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga, merawat dan melestarikan warisan budaya bangsa. Salah satunya batik tulis,” tandas Bachrul.
Reporter : Doni Kurniawan
Editor : MA Setiawan