KOTA MALANG – malangpagi.com
Puluhan set alat musik drum dari berbagai merek berjajar rapi di Bengkel Drum Malang milik Rachmad Widyanto. Tempat yang berlokasi di Jalan Bareng Raya 2A No. 402 Kota Malang tersebut sengaja didesain untuk kalangan muda ini, guna belajar cara menabuh drum dengan baik.
“Bengkel Drum Malang tidak hanya untuk belajar drum saja. Di sini kami juga menyediakan jasa reparasi, restorasi, persewaan, konsultasi, dan jual beli,” ujar pria yang akrab disapa Dyan itu kepada Malang Pagi, Jumat (27/1/2024).
Bengkel Drum Malang yang belum lama berdiri itu, tepatnya pada Desember 2023 lalu, merupakan wujud kecintaan pria yang memiliki nama panggung Rockmadyan itu terhadap alat musik perkusi. “Sejak SMP saya suka drum. Suka mengoleksi juga. Kemudian saya aplikasikan di Bengkel Drum ini. Meskipun penamaan Bengkel Drum Malang masih baru, namun sejatinya sudah aktif sudah lama,” terang pria yang pernah menjadi drummer sejumlah band asal Kota Malang, yaitu Akayasuka (2017), Crimson Diary (2014), FAN (1998), Arema Voice (1993), dan Ancestor (1990).
Adapun drum pertama yang menjadi koleksi Dyan adalah drum keluaran 1961 buatan Amerika. “Saat itu kondisinya sudah rusak, sehingga kemudian saya restorasi. Hunting spareparts-nya pun hingga ke luar kota. Alhamdulillah, akhirya dapat digunakan hingga saat ini,” ungkap pria penyuka sepakbola itu.
Ketua MDC (Malang Drummer Community) itu mengaku dirinya terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar menabuh drum. “Tak terkecuali anak-anak. Karena musik ini dapat menstimulasi kecerdasan otak,” tutur Dyan, yang merupakan anggota Komunitas Musik Malang Bersatu Indonesia (MMBI). “Bahkan sering juga teman-teman mengajak putra-putrinya datang ke sini. Meskipun hanya memukul saja, tapi tidak mengapa. Itu adalah proses belajar,” terang founder Malang Rock Forum itu.
Kepiawaian Dyan dalam bermain drum memang tidak diragukan. Pria murah senyum tersebut kerap didapuk sebagai dewan juri di berbagai event. Di antaranya menjadi juri pada ATV Drum Fest 2023 di Kota Batu, Festival Musik Patrol Modern 2023 yang diselenggarakan Disporapar Kota Malang, Juri Festival Band/Jingle Munaslub Muhammadiyah 2023, Festival Musik Simfoni Tingkat Pelajar se-Jawa Timur,
Simple FEB Universitas Negeri Malang (UM) 2023, Drum Festival Antz Stopable 2019, dan Festival Pelajar Umum se-Jawa Timur 2018 yang digelar Polresta Malang Kota.
Darah musik rupanya mengalir dari sang ayah, Muchtar, yang pernah menjadi mayoret Drum Band Muhammadiyah 1 Malang, salah satu kelompok Drum Band pertama di Kota Malang yang pernah tampil di Balaikota Malang pada 1966 silam.
Tidak mengherankan jika banyak prestasi membanggakan telah diraih Dyan. Antara lain sebagai The Best Drummer Music Festival di Blitar 1997, The Best Drummer Festival Fisheries UB 1997, The Best Drummer Festival Rock di Pare Kediri 1997, serta The Best Drummer Festival Rock se-Jawa Timur di Gresik 1998.
Selain itu, Ia pernah didapuk menjadi Ketua Pelaksana HUT ke-108 Kota Malang MMBI di Kayutangan Heritage pada 2022 lalu, serta sebagai konseptor atau show director dan humas pada acara HUT-109 Kota Malang MMBI 2023 juga bertempat di Kayutangan Heritage.
Beruntung, hobi yang mendatangkan pundi-pundi rupiah itu didukung penuh oleh keluarga. Sang istri, Vrita Rahma Andiny notabene adalah seorang bassist Violet Band, serta juga Ketua KUBAM (Kumpulan Bassist Malang). “Keberadaan Bengkel Drum Malang adalah salah satu bentuk dukungan dari keluarga, istri, anak-anak, sahabat, dan teman-teman. Semoga tempat ini dapat bermanfaat bagi seluruh pecinta musik, khususnya drum,” harap Dyan. (Har/MAS)