KOTA MALANG – malangpagi.com
Penangkapan pelaku kasus penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) Wahyu Kenzo oleh Polresta Malang Kota yang memakan korban hingga 25.000 orang, membuat Polresta Malang Kota banjir pujian dan ucapan terimakasih dari seluruh lapisan masyarakat. Kamis (09/03/2023).
Belasan papan bunga berisi ucapan selamat dan apresiasi yang diberikan oleh masyarakat menghiasi halaman Polresta Malang Kota berkat keberhasilannya menangkap Wahyu Kenzo. Hal ini juga sebagai bentuk terimakasih masyarakat terhadap Polresta Malang Kota yang berhasil menangkap pelaku yang selama ini merugikan banyak korbannya.
Bentuk kontribusi masyarakat dalam memberikan dukungan dan kepercayaan kepada pihak kepolisian ini memberikan energi tambahan bagi Polresta Malang Kota untuk selalu mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya secara profesional dalam menegakkan hukum.
Ucapan terimakasih juga disampaikan oleh Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hemanto kepada masyarakat yang telah mendukung penuh Polresta Malang Kota dalam upaya mengungkap pelaku kasus penipuan yang telah merugikan ribuan masyarakat.
“Polisi tidak akan mampu bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari segenap lapisan masyarakat termasuk dari Polda Jatim khususnya bapak Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto,” ungkap Kapolresta Malang Kota
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto menjelaskan hasil penyelidikan sementara penipuan member yang tersebar di lintas benua seperti di Amerika, Rusia, Prancis, Cina, United Kingdom (UK), Uni Emirat Arab (UEA) hingga Singapura ini pihaknya meraup keuntungan sebesar Rp 9 triliun.
“Hasil sementara ini, diperkirakan total kerugian korban mencapai Rp 9 triliun, jumlah korban diperkirakan 25 ribu orang dan tidak hanya di Indonesia, ada dari negara lain,” tutur Irjen Toni pada konferensi perss Rabu (8/3/2023).
Modus yang digunakan Kenzo untuk menipu 25.000 orang tersebut menggunakan investasi susu nutrisi dengan bonus robot trading ATG.
Kemuadian Susu nutrisi tersebut dipergunakan sebagai pintu masuk untuk menjerat korbannya. Setelah itu, Wahyu bersama manajemennya di bawah naungan PT Pansaky Berdikari Bersama (Panshaka) mengiming-imingi korbannya paket keuntungan yang menjanjikan sehingga korban tergiur dan mulai masuk perangkapnya.
Member diberikan penjelasan bahwa robot trading ini nantinya akan memberikan keuntungan yang lebih. Namun hingga April 2022, komunikasi antara member dan menejemen ATG terputus. Sehingga, dana yang ingin mereka tarik atau withdraw ini tidak bisa dicairkan. (Red.)