KOTA MALANG – malangpagi.com
Jalan Simpang Candi Panggung, atau masih banyak orang menyebut Desa Panggung, merupakan sebuah desa kuno yang dibuktikan dengan adanya Patirtaan Bejisari. Di mana warga setempat menyebut Punden Bejisari.
Seiring berjalannya waktu, wilayah yang berada di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, tersebut menjadi perkampungan padat penduduk yang dikelilingi sejumlah perguruan tinggi ternama. Meskipun di tengah kemodernan, warga Jalan Simpang Candi Panggung masih melestarikan tradisi Bersih Desa yang merupakan sebuah agenda tahunan.
Kegiatan Bersih Desa yang berlangsung pada Minggu (29/7/2023) diawali dengan mengarak tumpeng berupa nasi kuning, palapendem (palawija), sayur-mayur, buah-buahan, dan jajanan pasar, dari perempatan Jalan Simpang Candi Panggung menuju ke Punden Bejisari, diiringai lantunan Selawat Nabi. Sesampai di Punden Bejisari, warga berdoa dan makan bersama. Puncak acara adalah keseruan warga yang berebut tumpeng.
Lurah Mojolangu, Fery Irawan, mengapresiasi uri-uri budaya yang dilakukan warga RW 09 Kelurahan Mojolangu. Menurutnya, tradisi Bersih Desa yang dilakukan dalam rangka Peringatan 1 Muharram 1445 H atau Satu Suro dimaknai dengan kegotongroyongan, sebagai rasa syukur dan harapan di tahun yang baru.
“Agar lebih menarik mawsyarakat untuk menyaksikan, acara ini dapat ditambahkan dengan festival kesenian atau festival kuliner. Selain budaya tetap dilestarikan, juga dapat memberikan kemanfaatan secara ekonomi,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Irham Noor selaku Ketua RW 09 Kelurahan Mojolangu. “Bersih Desa ini dapat dimaknai dengan membersihkan diri dengan bersikap lebih tawadu. Di Punden Bejisari, lebih kepada berdoa bersama, dan lebih mengingat Allah dengan bersedekah yang ditandai makan bersama. Serta kegiatan ini dapat menjaga kebersamaan, silaturahme. Harapannya dapat menjadi insan yang lebih baik,” jelas Irham.
Sementara itu, Ketua RT 02 RW 09 Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru, Rudianto, mengungkapkan bahwa warga telah melakukan perencanaan selama dua minggu untuk menggelar Bersih Desa ini. “Setelah dimusyawarahkan, kami sepakat untuk melanjutkan tradisi di RT 02, yaitu tumpeng jajan pasar, dengan tambahan tumpeng polopendem dan lupis,” sebutnya.
Rudianto mengaku sangat terkesan dengan antusiasme warga, yang tetap menjaga budaya di tengah era modernisasi. “Kami selaku warga Panggung Rejo juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas sukses dan meriahhya acara Bersih Desa tahun ini. Tidak lupa sukses buat Bapak Ketua RW yang baru,” pungkasnya. (Har/MAS)