SAMPANG, Malangpagi.com – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo, S.I.K dan Dandim 0828/Sampang Letkol Arm Mulya Yaser Kalsum, S.E., M.Si kembali blusukan di tengah Bulan Ramadhan ke Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Selasa (05/04/2020).
Bupati Sampang bersama rombongan menyambangi salah satu rumah yang telah menggunakan listrik tenaga Surya.
Pembangkit listrik yang menggunakan tenaga matahari itu dirancang oleh Pemuda Desa setempat,sehingga membuat Bupati Sampang H. Slamet Junaidi tertarik untuk melihat secara langsung bagaimana alat itu bekerja.
Disaat kunjunganya H. Slamet Junaidi mengatakan, kita sangat mengapresiasi pemuda yang sudah berprestasi diluar, kemudian mengaplikasikan ilmunya ketika kembali ke desa, tentu hal ini merupakan terobosan bagus karena masyarakat yang menjadi project tidak usah menggunakan listrik dan menghemat cost biaya hidup.
Selepas mengunjungi karya pemuda desa tersebut, perjalanan dilanjutkan dengan menyambangi salah satu nenek tua renta (Mbah Hani), yang hanya tinggal dengan seorang cucu di Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah.
Ketika berdialog dengan nenek itu, terungkap fakta bahwa Nenek Hani sudah lama tidak mendapatkan bantuan dari Pemerintah Desa setempat.
“Guleh nikah abit ampon tak olle panapah pak, “ungkapnya dengan bahasa madura, (saya ini sudah lama tidak pernah mendapatkan bantua apa-apa pak”, tutur Nenek Hani dengan raut wajah sedih.
Melihat kondisi rakyatnya tidak tersentuh bantuan apapun, Bupati Sampang merasa sedih dan terenyuh. Ia pun meminta kepada Camat Sokobanah serta Kepala Desa Bira Tengah untuk mendata masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan tersebut.
Ketika melakukan blusukan, para rombongan Forkopimda rela melakukan buka puasa di tengah perjalanan.
Kemudian blusukan itu dilanjutkan dengan mengunjungi rumah nenek tua renta di Desa Kembang Jeruk, Kecamatan Banyuates walaupun matahari sudah terbenam.
Nenek yang sudah renta dengan kondisi kurang sehat itu terkuak bahwa, belum pernah menerima bantuan, sebab selama ini bantuan uang turun diatasnamakan keluarganya.
“Saya perintahkan Pemdes untuk membuatkan Kartu Keluarga (KK) yang terpisah agar yang bersangkutan menerima bantuan sosial itu secara utuh, orang yang seperti ini seharusnya memang layak dan diprioritaskan,” tegas H Slamet Junaidi.
Lanjut H.Idi, meminta kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD),serta Dispendukcapil untuk bersinergi dalam mendata masyarakat untuk mendapatkan Bansos dari Pemerintah.
“Kita temukan benang merahnya dibawah, kebanyakan mereka yang tidak mendapatkan bantuan, karena tidak memiliki kartu identitas KTP dan KSK semua elemen disini harus bersinergi,” pintanya.
Kegiatan blusukan itu kemudian diakhiri dengan memantau Sub Posko Covid-19 yang berada di Perbatasan Bangkalan – Sampang di Desa Trapang Kecamatan Banyuates.
Reporter: Widodo
Editor: Tim Redaksi