KOTA MALANG – malangpagi.com
Ratusan sopir angkutan kota (angkot) dari semua jalur di Kota Malang menggelar demonstrasi besar-besaran menolak sistem satu arah yang sedang diujicobakan pada hari ini, Senin (20/2/2023).
“Penerapan satu jalur hanya upaya Walikota untuk membenturkan antara sesama sopir angkot. Di mana beberapa tahun sebelumnya, kami (sopir angkot) juga telah dibenturkan dengan ojek online dan angkutan sekolah,” seru salah satu sopir angkot dalam demo tersebut.
Dalam aksi itu, beberapa perwakilan sopir angkot diizinkan masuk ke Balaikota untuk melakukan mediasi dengan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra.
Di hadapan perwakilan sopir angkot, Widjaja menyebut bahwa seluruh kebijakan dari pemerintah adalah berproses. Dirinya juga menegaskan tidak ada niat pemerintah untuk merugikan rakyat, termasuk sopir angkot.
Senada dengan itu, Walikota Malang Sutiaji menjelaskan bahwa Pemkot tetap berkomitmen tugas dari negara adalah untuk mensejahterakan rakyat. Perubahan jalur ini, menurutnya sudah melalui riset yang dilakukan sejak 2019 lalu.
“Mekanisme untuk kesejahteraan para pengemudi tanpa ada rekayasa jalur satu arah juga sudah dipikirkan. Kami sudah membuat analisa efektivitas dengan angkutan bis sekolah,” tutur Sutiaji.
Terkait imbas pemberlakuan satu jalur ini, pihaknya menjanjikan bantuan subsidi sebesar Rp5–6 miliar. “Kami akan memberikan subsidi BBM sebesar Rp600 ribu untuk masing-masing sopir angkot,” terangnya.
Sutiaji juga mengaku telah memerintahkan Dishub untuk memasang rambu-rambu dan sosialisasi kepada masyarakat. Dan khusus angkot tidak diberlakukan satu jalur mulai Selasa (21/2/2023) besok. “Mulai besok, kami akan memerintahkan Dishub. Khusus angkot tidak diberlakukan satu arah, dan akan dibuatkan jalur contra flow,” pungkasnya. (YD/MAS)