SURABAYA – malangpagi.com
Bupati Sampang, H Slamet Junaidi dan wakilnya, H Abdullah Hidayat ingin terjadi peningkatan dalam hal pelayanan publik dan nilai Indeks Inovasi Daerah di masa kepemimpinannya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Bupati Sampang bersama Wakil Bupati dan Sekdakab H Yuliadi Setiyawan hadir membuka kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Indeks Inovasi Daerah Pemerintah Kabupaten Sampang, yang bertempat di Hotel Santika Surabaya, Rabu (11/5/2022).
Kegiatan sosialisasi yang diikuti seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang tersebut menghadirkan narasumber Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Kemendagri, Matheos Tan, serta Balitbang Kemendagri, Isan.
Kepala Bappelitbangda Sampang, Hj Umi Hanik Laila menyampaikan, sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, bahwa inovasi menjadi salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
“Kami mengundang seluruh OPD termasuk Camat dan RSUD, untuk memberikan gambaran terkait sistem penilaian Indeks Inovasi Daerah. Sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan,” jelasnya.
Kemudian Umi Hanik menjelaskan, pihaknya juga mengundang perwakilan Kemendagri sebagai bentuk keseriusan, untuk mencapai predikat Pemerintah Kabupaten Terinovatif.
Pada ajang Innovative Government Award (IGA) 2021 yang digagas Kemendagri, Pemkab Sampang meraih rangking 23 nasional, dengan total capaian sebanyak 66 inovasi.
Sementara itu, Bupati Sampang H Slamet Junaidi berharap inovasi yang digagas oleh OPD, akan berdampak dengan hadirnya outcome yang bagus dan bermanfaat untuk masyarakat. “Sejak awal kepemimpinan, kami berkomitmen dan menekankan kepada seluruh OPD, untuk membuat program yang berdasarkan asas manfaat,” ujarnya.
Bahkan pihaknya mengaku tak segan-segan untuk mengikuti proses mulai pra hingga pembahasan RKA seluruh OPD, demi terciptanya program tepat sasaran dan berinovasi. “Jika dulu dianggarkan baru membuat program, saat ini dibalik membuat program terlebih dahulu baru kami beri anggarannya. Agar seluruh OPD memiliki motivasi untuk melakukan inovasi,” ungkap Slamet Junaidi.
Melalui sosialisasi tersebut, Bupati yang akrab disapa Aba Idi itu, berharap akan ada tindak lanjut yang dilakukan oleh kepala OPD dan Kecamatan, sebagai proses evaluasi setiap tahunnya.
“Penilaian Indeks Inovasi Daerah, juga menjadi salah satu dasar bagi Pemerintah Pusat, untuk memberikan alokasi dana insentif daerah kepada Pemerintah Daerah. Serta sebagai salah satu variabel dalam perhitungan tambahan penghasilan pegawai,” paparnya.
Lanjutnya, inovasi juga menentukan tingginya daya saing sebuah daerah, serta menjelaskan bahwa perlu adanya inisiatif untuk berinovasi oleh seluruh komponen Pemerintah Daerah hingga lapisan masyarakat.
“Kami berkomitmen bersama, yang disertai dengan perubahan pola pikir dan motivasi yang kuat, serta konsistensi untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus dalam rangka peningkatan pelayanan publik di lingkungan Pemkab Sampang,” tegasnya.
Aba Idi berkeinginan ada perubahan nyata di masa kepemimpinannya. Bahkan masing-masing OPD diwajibkan untuk memiliki minimal lima program inovasi. “Punishment untuk OPD yang kurang inovatif, TPPnya dipotong lima persen. Ini merupakan bentuk keseriusan kami untuk menciptakan program inovatif yang bermanfaat kepada masyarakat, sebagai percepatan pelayanan publik,” tutupnya. (Wid/MAS)