
KOTA MALANG – malangpagi.com
Dewan Kampung Nuswantara mengusung Batik Samaan dalam Expo Inovasi dan Hasil Riset Politeknik Negeri Malang, Senin (22/5/2023). Pameran yang berlangsung selama tiga hari tersebut menampilkan puluhan karya teknologi, yang merupakan hasil riset maupun inovasi dari mahasiswa serta dosen dari berbagai universitas.
Ketua Presidium Dewan Kampung Nuswantara, Bambang Guntur Wahyudi, menjelaskan alasan memamerkan Batik Samaan adalah sebagai bahasa komunikasi kepada insan kampus untuk mengapresiasi batik khas Malang. “Batik samaan adalah [pohon] Trembesi. Kita tahu bahwa Trembesi adalah bagian dari heritage botani Malang,” terang pria yang lebih populer disapa Bambang GW itu kepada Malang Pagi, Senin (22/5/2023).
“Kami bangga dapat ikut serta dalam Expo Inovasi dan Hasil Riset ini, untuk memperkenalkan Batik Samaan kepada masyarakat. Kami pun berharap, dengan semakin dikenalnya Batik Samaan, akan mendorong minat masyarakat untuk melestarikan budaya dan mengangkat ekonomi lokal,” sambungnya.
Pada cara yang bertempat di Graha Polinema tersebut, Dewan Kampung Nuswantara membawa enam dari 9 motif yang dimiliki. Yaitu motif Sekarsaman, Godong Udar, Manuk Brai, Pangkrenatif, dan Cenggeret Sumringah.
Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Malang, Supriatna Adhisuwignjo, menyambut baik partisipasi Dewan Kampung Nuswantara dalam acara yang dihelat sebagai rangkaian Dies Natalis ke-41 Politeknik Negeri Malang itu.
“Kolaborasi antara Politeknik Negeri Malang dan Dewan Kampung Nuswantara ini adalah langkah nyata dalam mempromosikan keanekaragaman budaya dan hasil riset yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Supriatna.
Expo Inovasi dan Hasil Riset Polinema tahun ini menyajikan berbagai inovasi dan riset, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Diharapkan melalui kegiatan semacam ini, kekayaan budaya Indonesia dan pengembangan riset dapat semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas. (Red)