Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Dibalik Panggung Gemerlap, Penutupan Porprov di Kanjuruhan Banjir Kritikan

Kritik keras tertuju pada minimnya koordinasi panitia penyelenggara yang dianggap abai terhadap kenyamanan dan kebutuhan para pengisi acara.

by RedMP.
7 Juli 2025
in Jawa Timur, Kabupaten Malang, Olahraga
Bagikan Berita

Penutupan Porprov IX Jatim di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. (Foto: YD/MP)

KAB. MALANG – malangpagi.com

Perhelatan akbar penutupan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (5/7/2025), memang berhasil memukau ribuan penonton dengan pertunjukan megah. Namun, di balik gemerlap cahaya dan gemuruh sorak-sorai, muncul berbagai keluhan yang dilayangkan oleh peserta, pembina, hingga penonton lewat media sosial.

Kritik keras tertuju pada minimnya koordinasi panitia penyelenggara yang dianggap abai terhadap kenyamanan dan kebutuhan para pengisi acara, khususnya anak-anak. Sejumlah unggahan viral menunjukkan bahwa gemerlap panggung tak selaras dengan kondisi di balik layar.

Salah satu kritik datang dari akun Instagram @cindiigrizzellaa, yang dibagikan ulang oleh akun @malangraya_info. Ia menyuarakan kegelisahan para penari topeng bapang, dimana anak-anak yang sudah bersiap sejak pukul 16.00 WIB namun baru tampil empat jam kemudian tanpa disediakan konsumsi yang layak.

“Kalau mereka kehausan, jangan cuma ditawari, langsung disodorkan minum,” tulisnya.

Baca Juga :

Pemkot Malang Segera Tetapkan Target Pembangunan Rumah Subsidi

Pemkot Malang Segera Tetapkan Target Pembangunan Rumah Subsidi

20 Oktober 2025
Pemkot Malang Dukung Pengembangan Wakaf Produktif di Kampus

Pemkot Malang Dukung Pengembangan Wakaf Produktif di Kampus

20 Oktober 2025
Sebagian Warga Nilai Jalan Tembus Griya Santa Sudah Jadi Kebutuhan Kota Malang

Jalan Tembus Candi Panggung Tersendat, Satpol PP Surati Warga Griya Santa

18 Oktober 2025
Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

PSEL Terkendala, RDF Jadi Opsi Pengolahan Sampah Andalan Kota Malang

18 Oktober 2025
Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

18 Oktober 2025
Load More

Ia juga menilai pemilihan tari topeng sebagai pembuka dan penutup acara cukup membebani anak-anak, mengingat napas mereka harus ditahan di balik topeng dalam kondisi lelah.

Cindi juga mengkritik komunikasi panitia yang dinilai sangat buruk. Dikatakannya, informasi gladi resik dan teknis pertunjukan baru dibagikan mendekati hari-H.

“Musik saja belum jelas, 4 menit atau 6 menit, anak-anak dipaksa hafal dalam waktu singkat. Guru pembina pun terbatas waktu karena jarak rumah ke sekolah yang jauh,” ungkapnya.

Keluhan lain datang dari @ikromzzzzzt yang menulis singkat namun lugas. “Wah parah sih… panitia harus tanggung jawab… Ramaikan ini,” katanya.

Komentar serupa juga diungkapkan oleh @frista5900 yang menilai penyelenggaraan acara ini terlalu instan dan terkesan dipaksakan.

Aspek spiritual pun tak luput dari sorotan. Akun @sifak_al menyesalkan tidak adanya waktu untuk menjalankan ibadah salat bagi ribuan anak yang terlibat. “Acara ini membuat 3.000 anak meninggalkan kewajibannya,” tulisnya.

Tak hanya itu, pencahayaan juga menjadi sasaran kritik. @steven_1love menyebut lighting acara “peteng payah”.

“Tarian kolosal bagus padahal, tapi lighting-nya kurang. Tangga panggung pun baru dipasang saat acara sudah mulai,” ungkapnya.

Cerita miris lainnya datang dari akun @deviewidya713, yang menyebutkan bagaimana anak-anak SD kelas 2 harus berlari-lari ke belakang panggung dalam kondisi kelelahan namun tetap bersemangat tampil.

Namun di tengah kritik, ada pula suara apresiatif seperti tang dituliskan oleh akun @sismalaharningtyas. Ia menyoroti sisi positif dalam pelibatan budaya lokal, meskipun teknis pelaksanaan masih jauh dari ideal.

“Nah gini dong, ini baru keren. Melestarikan budaya Indonesia. Bukan sound horeg yang dilestarikan,” ujarnya.

Rangkaian kritik ini bukan sekadar keluhan, tapi cermin kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan acara besar yang seharusnya memuliakan semua pihak yang terlibat, terutama anak-anak. Mereka bukan hanya pengisi panggung, tetapi wajah masa depan yang layak dihormati dan dilindungi. (YD)


Bagikan Berita
ADVERTISEMENT

Related Posts

Apersi Dorong Percepatan Penyerapan Program Kredit Perumahan Nasional

Apersi Dorong Percepatan Penyerapan Program Kredit Perumahan Nasional

17 Oktober 2025

...

Bakal Beroperasi Akhir November 2025, Wali Kota Malang Pastikan Trans Jatim Tak Geser Angkot

Bakal Beroperasi Akhir November 2025, Wali Kota Malang Pastikan Trans Jatim Tak Geser Angkot

16 Oktober 2025

...

Cetlak Atlet Muda, Kota Malang Jadi Tuan Rumah Piala Menpora U-15 Bulutangkis

Cetlak Atlet Muda, Kota Malang Jadi Tuan Rumah Piala Menpora U-15 Bulutangkis

6 Oktober 2025

...

Santri Asal Malang Jadi Saksi Hidup Tragedi Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Santri Asal Malang Jadi Saksi Hidup Tragedi Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

6 Oktober 2025

...

JMSI Jatim Gelar Seminar Edukasi Jurnalistik di Lamongan, Bahas Cara Hadapi Wartawan Abal-Abal

JMSI Jatim Gelar Seminar Edukasi Jurnalistik di Lamongan, Bahas Cara Hadapi Wartawan Abal-Abal

6 Oktober 2025

...

Dishub Kota Malang Usulkan Anggaran Rp1,2 Miliar untuk Perbaikan Fasilitas Pasca Demo

Dishub Kota Malang Pastikan Trans Jatim Hadir Tanpa Rugikan Sopir Angkot

28 September 2025

...

3.200 Atlet Ikuti Kejurprov Taekwondo Antar Pelajar Jatim

3.200 Atlet Ikuti Kejurprov Taekwondo Antar Pelajar Jatim

27 September 2025

...

Load More
Next Post
Gegara Gangguan Listrik, Belasan Ikan Koi di Akuarium Taman Adipura Malang Mati

Gegara Gangguan Listrik, Belasan Ikan Koi di Akuarium Taman Adipura Malang Mati

Konser Sambang Sambung Sketsa Jalanan Anto Baret Siap Guncang Kota Malang

Konser Sambang Sambung Sketsa Jalanan Anto Baret Siap Guncang Kota Malang

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin