Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Disparta Kota Batu Dorong Ekraf Kokedama Capai Pasar Internasional

Usaha ekonomi kreatif yang ia tekuni telah mencapai pasaran dunia yakni, Malaysia, Jepang, Dubai, Australia, Korea, dan New Zealend.

by RedMP.
8 Desember 2023
in Kota Batu
Bagikan Berita

Pemilik Kokedama Creativa, Lili saat ditemui Malangpagi di Jalan Patimura, Kota Batu. (Foto: MK/MP)

KOTA BATU – malangpagi.com

Jepang telah lama terkenal dengan budaya seni yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari rakyatnya, bahkan mempengaruhi dunia tanaman hias. Salah satu seni tanaman hias tanpa pot khas Jepang adalah Kokedama. Inspirasi dari seni bertanam ini juga menciptakan minat pada seorang petani tanaman hias di kota Batu, Jawa Timur, yang bernama Lili.

Lili menjelaskan alasan dirinya menggeluti Kokedana dikarenakan keselarasan bidang kuliah jurusan peternakan yang diambil di Universitas Brawijaya.

“Dari segi bahasa juga, Kokedama berasal dari dua kata, yaitu koke yang berarti lumut dan dama yang artinya bola. Namun, dalam konteks bahasa Jepang, Kokedama juga bisa diartikan sebagai seni menanam bonsai tanpa pot. Beberapa kelompok juga menganggap Kokedama sebagai bentuk seni bonsai yang lebih terjangkau bagi masyarakat kalangan bawah,” papar Lili saat ditemui Malangpagi di Jalan Patimura, Kota Batu, Kamis (7/12/2023).

Lili mengungkapkan usaha ekonomi kreatif yang ia tekuni telah mencapai pasaran dunia yakni, Malaysia, Jepang, Dubai, Australia, Korea, dan New Zealend. “Berkat bantuan dari Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu juga untuk mempromosikan melalui event dan pameran yang diselenggarakan Kokedama bisa dikenal wisatawan mancanegara lainnya yang pasarannya belum disentuh oleh saya,” tandasnya.

Baca Juga :

Tinjau Kesiapan Atlet Jelang Porprov 2025, Wali Kota Malang: Kita Tuan Rumah, Semua Mungkin Terjadi!

Tinjau Kesiapan Atlet Jelang Porprov 2025, Wali Kota Malang: Kita Tuan Rumah, Semua Mungkin Terjadi!

30 Mei 2025
Tanggapi Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis, Pemkot Malang Tunggu Arahan Kemendikbud

Tanggapi Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis, Pemkot Malang Tunggu Arahan Kemendikbud

30 Mei 2025
Pemkot Malang Transformasikan Pasar Tradisional Jadi Pusat Kuliner Modern

Pemkot Malang Transformasikan Pasar Tradisional Jadi Pusat Kuliner Modern

30 Mei 2025
Pemkot Malang Siapkan Revitalisasi Pasar Bareng, Berkonsep Kuliner Timur Tengah

Pemkot Malang Siapkan Revitalisasi Pasar Bareng, Berkonsep Kuliner Timur Tengah

30 Mei 2025
Siswa SMKN 4 Malang Kritis, Dikeroyok Belasan Pemuda Sepulang Sekolah

Siswa SMKN 4 Malang Kritis, Dikeroyok Belasan Pemuda Sepulang Sekolah

29 Mei 2025
Load More

Lili menjelaskan proses perawatan tanaman hias dengan metode Kokedama ini dapat dilakukan dengan sangat simpel. “Frekuensi penyiraman tanaman yang seharusnya setiap hari bisa dikurangi menjadi 1 atau 2 kali seminggu. Dengan cara ini, risiko pembusukan akar tanaman akibat kelebihan air dapat dihindari,” ujarnya.

Lili membeberkan alasan menerapkan metode Kokedama karena dia merasa bahwa pendekatan sebelumnya, yaitu merawat tanaman hias dengan menggunakan pot dan tanah di dalam ruangan, terlalu kompleks dan memakan waktu.

“Untuk tanaman biasa, orang perlu melakukan perawatan yang cukup rumit, seperti menyiram tanaman setiap hari. Sedangkan dengan metode Kokedama, orang hanya perlu menyiram satu atau dua kali dalam seminggu, membuatnya lebih sederhana untuk perawatan,” jelasnya.

Kokedama uang dibudidayakan di Kota Batu. (Foto: MK/MP)

Dia membeberkan jika di Jepang, Kokedama menggunakan lumut sebagai media tanam. Namun di kota Batu, Jawa Timur, yang tidak memiliki iklim sub tropis bahan yang paling sesuai dengan kondisi alam Indonesia adalah serabut kelapa tua yang banyak tersedia di pasar-pasar tradisional.

“Tanaman hias yang sudah siap tanam dipisahkan dari media pot, lalu secara bertahap dibalut dengan menggunakan serabut kelapa hingga membentuk bola dengan ukuran tertentu. Untuk menjaga bentuk yang diinginkan, bola serabut kelapa diikat menggunakan tali plastik atau rotan sintetis,” bebernya.

Selain lebih simpel dalam perawatan, Lili menerangkan keindahan seni tanaman hias dengan metode Kokedama ini dapat dinikmati baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan. “Harganya juga terjangkau, mulai dari Rp 20 ribu hingga ratusan ribu rupiah, bergantung pada bentuk, ukuran, dan jenis tanaman yang terdapat di dalamnya,” paparnya. (MK/YD)


Bagikan Berita
ADVERTISEMENT

Related Posts

Peringati Hardiknas 2025, Pemkot Batu Luncurkan Program Beasiswa 1.000 Sarjana

Peringati Hardiknas 2025, Pemkot Batu Luncurkan Program Beasiswa 1.000 Sarjana

2 Mei 2025

...

Undian KELIRU Jatim Park 3 Hadiahkan Total Rp 3 Miliar, Hadirkan Aqua Symphony Show Spektakuler

Undian KELIRU Jatim Park 3 Hadiahkan Total Rp 3 Miliar, Hadirkan Aqua Symphony Show Spektakuler

1 Mei 2025

...

Wujud Nyata Indonesia Gembira, RANS Entertainment Bersama Telkomsel Resmikan Tandon Air di Kota Batu

Wujud Nyata Indonesia Gembira, RANS Entertainment Bersama Telkomsel Resmikan Tandon Air di Kota Batu

17 April 2025

...

Beri Bantuan Hukum Gratis Bagi Masyarakat, Apel Batu Kerja Sama dengan DPC Peradi Malang

Beri Bantuan Hukum Gratis Bagi Masyarakat, Apel Batu Kerja Sama dengan DPC Peradi Malang

25 Maret 2025

...

PBH PERADI Malang Akan Beri Bantuan Hukum Gratis Bagi Masyarakat Kurang Mampu di Kota Batu

PBH PERADI Malang Akan Beri Bantuan Hukum Gratis Bagi Masyarakat Kurang Mampu di Kota Batu

16 Maret 2025

...

Polres Batu Temukan Adanya Volume MinyaKita Tak Sesuai Takaran

Polres Batu Temukan Adanya Volume MinyaKita Tak Sesuai Takaran

11 Maret 2025

...

Pemkot Batu Pastikan Stok Elpiji 3 Kilogram Aman Terkendali

Pemkot Batu Pastikan Stok Elpiji 3 Kilogram Aman Terkendali

5 Februari 2025

...

Load More
Next Post
Asyik! Kota Batu Kini Punya Angkutan Pelajar Gratis

Asyik! Kota Batu Kini Punya Angkutan Pelajar Gratis

Pasca Pandemi Covid-19, Kota Malang Diintai Wabah Pneumonia

Pasca Pandemi Covid-19, Kota Malang Diintai Wabah Pneumonia

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin