
KOTA MALANG – malangpagi.com
Membangun sebuah Kampung Tematik tidak sekadar mengecat dinding rumah warganya, namun harus menemukan sesuatu yang khas dan potensial di dalamnya. Seperti halnya Kampung Putih Klojen, kampung unik sejak dulu dijadikan basis kampanye kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Pada Festival Kali Brantas II, Senin (24/7/2023), Kampung Putih kembali mengampanyekan Bersih Kaliku Putih Kampungku, sebagai pemicu agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kelestarian Kali Brantas. Warga Kampung Putih sadar, bahwa mereka tidak ingin bencana banjir bandang yang pernah menenggelamkan separuh kampung terulang kembali.
Acara dibuka dengan penampilan hadrah oleh anak anak warga Kampung Putih, dilanjutkan dengan sajian Tari Remo. Berikutnya, pengunjuk dihibur dengan karnaval kostum daru daur ulang sampah. Kegiatan ini merupakan sebuah kampanye untuk menwujudkan sungai yang bersih.
Peserta karnaval berjalan menyusuri lorong kampung menuju Taman Butterfly. Di sepanjang jalan, banyak dijumpai warga poster berisi pesan tentang kebersihan lingkungan. Acara juga dimeriahkan dengan pameran dan fashion show daur ulang sampah.

Dalam kesempatan tersebut, Lurah Klojen Waluyo menyebut bahwa sudah tidak ada lagi warganya yang membuang sampah di sungai. “Sekarang di Kali Brantas sudah bersih, karena giat kerja bakti dan selalu di bantu DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Saatnya sekarang penataan kembali untuk wisata edukasi,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, mengaku terkesan dengan keguyuban warga Kampung Putih dalam membangun kampungnya agar diminati wisatawan. “Menariknya, kampung ini mampu berkolaborasi dengan banyak pihak. Utamanya dalam hal sosial, pendidikan kesehatan, lingkungan, dan kebencanaan,” tutur pria yang gemar melontarkan pantun tersebut.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyuni alias Ki Demang mengaku optimistis, Kampung Putih akan menjadi episentrum tempatnya pegiat sosial kesehatan dan lingkungan.
“Ke depan lomba-lomba yang bernuansa lingkungan dan kesehatan akan digalakkan di kampung ini, untuk menarik wisata edukasi berciri khas kesehatan dan lingkungan. Festival Kali Brantas II sudah memberikan contoh dan bukti nyata, bahwa masyarakat kampung putih layak diandalkan,” papar Ki Demang.
Rangkaian Festival Kali Brantas II di antaranya menggelar workshop Daur Ulang Sampah, dengan narasumber Efrida Hartini dari Bank Sampah Eltari M230 Kelurahan Cemorokandang, yang merupakan nomine Perempuan Inspiratif DP3P2KB Kota Malang, sekaligus nomine empat peraih Kalpataru perwakilan Jawa Timur 2021.
Efrida mengedukasi terkait STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), menuju pola hidup bersih dengan lima pilar. Yaitu bebas ODF (Open Defecation Free) atau stop buang air besar sembarangan, cuci tangan dengan air mengalir, pengamanan makanan dan minumam, pengolaaan limbah sampah rumah tangga, serta pengolahan limbah sampah cair rumah tangga. (Har/MAS)