MALANG – Malangpagi.com
Kampung tangguh semakin banyak dicanangkan di Jawa Timur sebagai jargon apik sebuah ketangguhan masyarakat dalam menangani pandemi Covid-19 dan menguatkan ketahanan pangan warganya. Inilah yang memotivasi Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, untuk mengikuti road show relawan Malang Raya dan anjangsana Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur ke Kampung Tangguh Dinoyo gang X Kota Malang, Sabtu 11 Juli 2020.
Kegiatan anjangsana ke relawan Covid-19 Malang Raya ini diikuti koordinator FRPB Budi Cahyono dan Wahyudi TIC Bakorwil Pamekasan, serta kordinator Tim Imunitas Corona (TIC) SRPB Jatim Wawan Kimiawan dan rombongan. Selain itu, juga didampingi oleh personil TIC Bakorwil Malang.
“Alhamdulillah, Kami berkesempatan untuk silaturahmi dengan relawan Covid-19 Malang Raya dan menelisik lebih banyak tentang esensi kampung tangguh. Karena memang, Kota Malang merupakan pioner kampung apik,” ungkap Wahyudi saat ditemui di posko TIC Bakorwil Pamekasan sore tadi.
Ditambahkannya, kampung tangguh Dinoyo Gang X Malang yang kemudian dikenal kampung tangguh DX 456 ini, lahir dari kesadaran warga dan pemuda di RT.4,5 dan 6 di lingkungan tersebut, yang peduli terhadap pandemi serta dampaknya yang diawali sejak 25 Maret 2020 silam, mereka sepakat melakukan penyemprotan pada lingkungannya dengan swadaya. Disinfektannya pun dengan melihat tutorial di daring.
Kemudian, saat Covid-19 mulai berdampak pada ekonomi 88 warganya, lantas para ketua RT sepakat membentuk lumbung pangan sendiri. akhirnya, mereka mulai dilirik kelurahan dan leading sector program kampung tangguh dan dikukuhkan Juni 2020 kemarin.
“Dari kronologis itu, dapat kita ikhtiyarkan bahwa ikhtiar menuju kampung tangguh harus dari kesadaran dan kepedulian warga itu sendiri. Agar ketangguhan kampung itu benar-benar tercapai dan efektif sesuai dengan harapan berbagai pihak. Kami siap melakukan pendampingan untuk menuju kampung tangguh seutuhnya,” terang Budi Cahyono, kordinator FRPB Pamekasan.
Dari kunjungan itu, memang kami semakin yakin kunci utama dari kampung tangguh adalah masyarakat itu sendiri bergerak terlebih dahulu hingga masif, barulah dikoordinir kemudian untuk menata sistim dan komunikasi ke pihak lain, untuk melebarkan kemitraan dan akses pendukung. Setidaknya itu yang ditangkap dalam paparan Satgas Covid DX 456 Malang.
“Saya harap di Madura juga bisa mencontoh pola kampung tangguh DX 456 itu, karena memang untuk saat pandemi ini disiplin dan gotong royong menjadi faktor utama penanggulangannya. Baik sisi kesehatan maupun ekonomi”, tutupnya.
Reporter: Ali
Editor: Tim Redaksi