KAB. MALANG – malangpagi.com
Dalam rangka wujudkan rasa peduli terhadap sesama, beberapa tokoh pelaku kebudayaan Kabupaten Malang menggalang dana dengan menggelar Gebyar Seni Bantengan Putro Tirto Aji yang diselenggarakan di Pulesari, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu (29/09/2024).
Kegiatan yang digelar semenjak siang hari tersebut menghadirkan 6 kelompok Bantengan dari daerah Pakis, mulai dari Putro Tirto Aji, Putro Pulesari Tirtomoyo, Lembu Limousine, Putra Denta, dan Wisanggeni.
Gebyar Bantengan Putro Tirto Aji tersebut dihadiri beberapa tokoh masyarakat serta tokoh kesenian dan kebudayaan, diantaranya Abah Boy Kancil, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Malang (DKKM) Ki Suroso, selain itu juga dihadiri oleh anggota Ormas Pemuda Pancasila PAC Pakis.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Paguyuban Kesenian Bantengan Putro Tirto Aji, Ki Surono mengatakan bahwa kegiatan penggalangan dana tersebut sebagai bentuk kepedulian pelaku kesenian terhadap sesama, dalam hal ini santunan untuk anak yatim dan dhuafa yang akan digelar pada 3 Oktober 2024 oleh warga Dusun Pulesari Tirtomoyo.
“Kegiatan ini adalah wujud kepedulian kita pelaku kesenian terhadap sesama,” ujarnya.
Ki Surono juga menjelaskan bahwa kegiatan ini pertama kalinya digelar dan dinilai sebagai sarana bagi pelaku kesenian untuk berbagi kepada anak yatim dan dhuafa karena anak yatim merupakan tanggung jawab kita semua.
“Oleh karena itu saya mempunyai inisiatif untuk mengadakan penggalangan dana. Nantinya seluruh dana yang masuk dari hasil parkir akan kita serahkan sepenuhnya kepada panitia pelaksana santunan,” jelas Ki Suroso.
Dirinya menyampaikan bahwa kegiatan penggalangan dana tersebut menunjukkan bahwa tidak semua yang kelihatan hitam itu buruk dan yang kelihatan putih itu bersih.
“Ini menunjukkan bahwa pelaku kesenian Bantengan itu tidak selamanya hitam. Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa merubah pandangan dan perspektif masyarakat terhadap para pelaku kesenian utamanya Bantengan yang salah selama ini,” ungkap Ki Suroso
Sementara itu, Edi Hartono salah satu panitia santunan yang hadir mengapresiasi penggalangan dana yang dilakukan oleh para pelaku kesenian.
“Menurut saya sangat bagus ya, inikan untuk kegiatan sosial rutinan di Dusun Pulesari ini. Pak Surono selaku ketua kesenian mempunyai ide untuk penggalangan dana yang tidak melibatkan panitia santunan,” ujarnya.
Edi juga menjelaskan bahwa kegiatan santunan anak Yatim dan Dhuafa tersebut dalam rangka Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi yang rutin digelar. Dirinya juga mengungkapkan bahwa pada tahun ini pihaknya selaku panitia santunan akan memberikan santunan kepada sekira 175 anak Yatim dan Dhuafa.
“Semoga dengan kegiatan ini setiap dana yang disalurkan dapat bermanfaat bagi yang menerimanya nanti,” pungkasnya. (YD)