SAMPANG, Malangpagi.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan “Pesantren Tangguh Semeru” di pondok pesantren Darul Ulum Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Rabu 10/6/2020.
Pondok pesantren yang sudah diresmikan sebelumnya menjadi pesantren tangguh semeru diantaranya pondok pesantren Lirboyo Kediri, Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri, Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, juga Pondok Pesantren Al – Falah Jeblog Talun Blitar dan sebagainya.
Hari ini Gubernur Jawa Timur meresmikan Pondok Pesantren Darul Ulum Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang sebagai “Pesantren Tangguh Semeru”.
Pondok pesantren tersebut telah menyiapkan kondisi pesantrennya aman dari penyebaran covid-19. Mulai dari kebersihan, penyiapan layanan kesehatan, penerapan protokol kesehatan, hingga protokol kegiatan belajar mengajar di pesantren selama masa pandemi Covid-19.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, 21 persen total pesantren di Indonesia ada di Jawa Timur. Satu pesantren ada yang santrinya mencapai puluhan ribu.
Sebut saja Pesantren Lirboyo, jumlah santrinya mencapai 28 ribu. Pesantren Gontor santrinya juga puluhan ribu. Sehingga jelang kembalinya santri belajar di pesantren, maka sangat penting dilakukan penyiapan protokol kesehatan, apakah disebut pesantren tangguh atau yang lainnya.
“Di masa pandemi seperti ini,penularan virusnya sangat cepat dan terjadi dalam bentuk droplet atau percikan yang vaksinnya hingga sekarang belum ditemukan, maka pencegahan yang paling efektif adalah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan,”ungkapnya, Rabu 10/6/2020.
Untuk itu, pihaknya terus mendorong pesantren-pesantren di Jatim untuk disiapkan protokol kesehatan yang baik secara umum dengan sebutan sebagai pesantren tangguh.
Mantan Menteri Sosial RI ini mendukung digagasnya “Pondok Pesantren Tangguh” di berbagai pondok pesantren dan berharap agar pondok pesantren benar-benar aman dari penyebaran virus covid-19. Selanjutnya dapat mencegah penyakit menular lainnya.
“Kami berharap makin hari makin banyak pesantren yang akan menjadi role model pesantren tangguh, terutama di tengah pandemi covid-19. Namun kami ingin model pesantren tangguh ini nantinya berkelanjutan,”ujarnya
Sebagai dukungan penerapan new normal di lingkungan pesantren, Gubernur Khofifah sudah menyiapkan bantuan guna mendukung pesantren tangguh untuk bisa menegakan protokol kesehatan.
“Kami akan memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke setiap poskestren di Jawa Timur dengan total 34.650 buah. Bantuan APD itu untuk 1.286 pondok yang di dalamnya terdapat poskestren,”jelasnya.
Selain itu, Pemprov Jatim juga akan membagikan vitamin C pada santri dengan total bantuan sebanyak 92.836 blister. Untuk ustadz dan ustadzah sebanyak 52.759 blister. Ditambah tempat cuci tangan sebanyak 18.564 buah juga akan didistribusikan ke pondok pesantren, serta sebanyak 981.122 botol hand sanitizers untuk santri dan ustadz ustadzah yang ada di pesantren-pesantren di Jawa Timur.
“Kami berharap agar pondok pesantren bisa selalu terjaga kebersihannya dari virus, Pemprov Jatim juga akan menyebar sprayer dan disinfektan yang penyemprotannya diharapkan untuk dilakukan oleh warga sekitar.
Melalui program cash for work dan bantuan ini kami rencanakan untuk mendukung penegakan protokol kesehatan. Agar setiap pesantren bisa melakukan persiapan untuk dimulainya proses belajar mengajar di pesantren,”pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Sampang, H Slamet Junaidi, Kapolres Sampang AKBP Didit BWS, Dandim 0828 Sampang , Letkol Arm Mulya Yaser Kalsum, Alim Ulama Sampang, Forkopimcam Omben, serta Kepala Dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sampang.
Reporter: Ali – Widodo
Editor: Tim Redaksi