KOTA MALANG, Malangpagi.com
Daerah Malang Raya sangat terkenal dengan sejarah keberadaan kerajaan-kerajaan besar yang pernah ada. Semuanya itu merupakan sumber kekayaan kebudayaan yang sangat beragam dan kaya raya. Kanjuruhan, Tumapel, Singhasari, dan masih banyak sejarah kebudayaan kerajaan yang pernah ada di daerah Malang Raya, harus bisa digali dan dikembangkan kembali.
Kegiatan Hatur Agung adalah upaya untuk menghormati, menghargai dan melestarikan sumber-sumber kekayaan kebudayaan Nusantara. Belajar dari sejarah dan masa lalu, untuk membangun masa depan yang lebih gemilang.
Pemangku sekolah budaya Tunggulwulung, Kolik Nuriadi mengatakan, kegiatan Hatur Agung selama ini sudah dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya oleh Sekolah Budaya Tunggulwulung. Sekarang ini adalah gelaran yang ke-6. Dengan niatan dan tujuan utama untuk membangun ekosisten kebudayaan di Malang Raya, khususnya di Kota Malang.
“Sekolah Budaya Tunggulwulung tahun hendak menggelar kegiatan Hatur Agung Malangkucecwara, yang dipersembahkan untuk seluruh warga Kota Malang. Mari ikut merayakan HUT Kota Malang ke-106. Semoga dari kegiatan ini, kita bersama-sama mampu membangun ekosistem kebudayaan di Kota Malang,” ungkap Kolik Nuriadi saat ditemui di gedung DPRD Kota Malang, Rabu, 19 Februari 2020.
Sementara itu, M. Romadhony selaku event organizer acara ini mengatakan, dirinya juga berharap kegiatan ini mampu membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis potensi budaya lokal di Kota Malang.
“Anak Negeri Production sebagai event organizer profesional, sangat senang dan bangga bisa terlibat dalam kegiatan ini. Karena kami juga mencintai Kota Malang. Tentu kami pasti berpartisipasi aktif dalam setiap upaya pembangunan Kota Malang,” tutur Abah Bro sapaan akrabnya.
Kegiatan Hatur Agung Malangkucecwara ini, juga diharapkan mampu menjadi sebuah wahana untuk menyatukan dan mempertemukan berbagai pegiat, pelaku, pelestari, kolektor, seniman, budayawan dan para pendukung ekosistem kebudayaan di Kota Malang.
Disamping itu, ada bursa dan pameran, yang dirangkum dalam tema “Pasar Beautiful”, diantaranya untuk lukisan disediakan 106 ruang, bursa keris 40 meja. barang antik 10 meja bursa. Sedangkan untuk batik, topeng dan wayang, kita sediakan masing-masing sebanyak 5 meja bursa. Dan kuliner disediakan 10 tenda. (*)