KOTA MALANG – malangpagi.com
“Hari ini tepat Hari Ulang Tahun (HUT) ketiga Media Online Indonesia (MOI), maka kobarkan semangat dalam menjalankan profesi kejurnalisan ini. Kami berharap MOI Malang Raya tetap menjaga independensi. Jangan sampai ditumpangi kepentingan-kepentingan politik di kemudian hari.”
Hal tersebut diucapkan Ketua MOI Malang Raya, Darsono dalam syukuran HUT ke-3 MOI, yang digelar secara sederhana di Rumah Makan Kertanegara, Jalan Kertanegara No 1 Kota Malang, Sabtu (18/9/2021).
Dirinya ini mengatakan, HUT MOI kali ini menjadi ajang merefleksikan diri, untuk berkompeten dalam menjalankan tugas sebagai wartawan media online.
“Kita harus mengobarkan semangat di organisasi ini. Pak Sekjen MOI, Jusuf Rizal menekankan agar organiasi ini harus dapat menjadi media pemersatu bangsa. Untuk itu, MOI dituntut untuk profesional, kritis dan konstruktif, serta patuh pada AD/ART yang diterbitkan oleh DPP,” tegas Darsono.
Hal senada juga diungkapkan Dewan Pembina MOI, Suryo Widodo, yang menyampaikan agar jangan sampai MOI terbawa kepentingan-kepentingan politik.
“Saya setuju dengan pernyataan Ketua [Darsono]. Jangan sampai MOI terbawa oleh kepentingan-kepentingan politis saat musim Pilkada nanti. MOI adalah independen dan tidak bisa diintervensi,” ujar Suryo.
Dirinya berharap, MOI dapat menjadi organisasi media yang luar biasa, khususnya di wilayah Malang Raya. “Sehingga apa kita sampaikan adalah berita-berita sesuai fakta, profesional, kritis, dan konstruktif,” imbuhnya.
Menurut Suryo, MOI adalah sebuah ajang pemersatu media online yang tergabung di dalamnya, dalam upaya mencapai tujuan bersama yang lebih baik.
Selaras dengan hal tersebut, Dewan Penasehat MOI, George da Silva menyampaikan, dalam pemberitaan tidak boleh berpihak pada ras, agama, dan golongan. Namun juga harus memiliki pedoman dalam sebuah organisasi, seperti SIM-P (Solidaritas, Integritas, Mentalitas, dan Profesionalisme).
“SIM-P ini harus kita terapkan. Salah satunya adalah solidaritas. Jika MOI diibaratkan sebagai satu tubuh, ketika satu bagian sakit maka yang lain akan ikut merasakan sakit. Selain itu juga harus memiliki integritas yang harus selalu dijaga dan dijunjung tinggi,” papar anggota Bawaslu Kabupaten Malang periode 2018-2023 itu.
Wartawan senior tersebut juga mengungkapkan hal lain yang tak kalah penting yang harus dimiliki seorang jurnalis, yakni sikap profesional dan
mentalitas yang baik, serta menjalin komunikasi antaranggota.
“SIM-P ini ditanamkan secara pelan-pelan, namun tetap untuk mencapai tujuan yang lebih baik,” imbuh Jose.
Di tempat yang sama, Ketua Bidang Organisasi MOI Malang Raya, Roni Agustinus mengibaratkan bahwa MOI merupakan sebuah kendaraan, di mana setiap pribadi memiliki fungsi dan tugas masing-masing.
“MOI laksana bus, yang memiliki personel dengan fungsi dan tugas masing-masing. Ada yang berperan sebagai sopir, kenek, teknisi, dan penumpangnya,” jelas Roni.
Ia mengatakan, dalam perjalanannya bus ini tidak selamanya mulus. Ada kalanya jalan yang dilalui terjal, berkelok, lurus, menurun bahkan tanjakan. Tak kalah hebatnya bus juga terkadang mengalami tabrakan.
“Sama dengan MOI ini. Di mana acapkali ada perbedaan, hambatan, hingga benturan. Namun bagaimana caranya kita tetap bersinergi, agar tabrakan dan penghalang dapat diminimalisir, untuk mencapai tujuan MOI,” tutur Roni.
Puncak acara dilakukan prosesi potong tumpeng, sebagai bentuk rasa syukur terlaksananya syukuran HUT ke-3 MOI. Acara yang berlangsung gayeng dan penuh rasa kekeluargaan ini dihadiri tak kurang dari 40 anggota MOI Malang Raya. (Har/MAS)