KOTA MALANG – malangpagi.com
Situasi pandemi tak menyurutkan sebagian masyarakat untuk tetap berkreasi dan berinovasi. Salah satunya yang dilakukan warga di lingkungan RW 02 Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang dengan swadaya mandiri mewujudkan program ketahanan pangan.
Ketua RW 02, Kris Wahyudi menyampaikan, program ketahanan pangan sejatinya telah dimulai sebelum pandemi melanda, yakni sejak 2017 lalu.
“Kami berangkatnya dari kesadaran untuk menata kampung. Kami ingin mewujudkan kampung sehat, bersih, asri, dan elok,” ujarnya Kris saat ditemui Malang Pagi, Sabtu (28/8/2021).
“Saat melihat ada lahan kosong yang cukup luas, ya kami manfaatkan untuk hal yang positif,” imbuhnya.
Dengan bergotongroyong, warga RW 02 membangun sebuah green house untuk penanaman bibit. Selain itu, mereka juga menyiapkan demplot (demontration plot) sebagai tempat untuk menanam hasil pembibitan tomat, cabai, terong, dan sayuran seperti sawi, kangkung, bayam, dan sebagainya.
Demplot adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
Demplot dinilai sebagai salah satu metode yang efektif karena langsung dipraktikkan di lahan percontohan.
“Sebagian hasilnya untuk konsumsi warga sendiri, dan sebagian lainnya dijual ke RW-RW lain. Rencananya, kami juga akan memasarkan sayuran organik yang kami produksi ini ke masyarakat luas,” terang Kris.
Kris menyontohkan, di salah satu RT terdapat kelompok Taman Toga dan Tani Argokusuma. Kelompok Taman Toga mengurusi tanaman seperti kunir, jahe, laos, dan sejenisnya.
Sedangkan kelompok Tani Argokusuma mengurusi sayuran semacam sawi, kangkung, bayam, dan lain-lain. Di samping itu mereka juga menanam beberapa tanaman buah, seperti jeruk dan mangga.
Selain dari swadaya mandiri, Kris mengaku program ini juga mendapat bantuan dari dinas terkait.
Program selanjutnya, setiap rumah di wilayah RW 02 minimal harus memiliki 20 polybag tanaman sayuran, untuk meningkatkan program ketahanan pangan.
“Untuk anggaran pelaksanaannya sementara akan diambil dari hasil penjualan bibit dan tanaman, ditanbah swadaya warga. Kami berharap seluruh warga mengikuti program yang dicanangkan RW 02 ini,” tutup Kris. (DK99/MAS)