KOTA MALANG – malangpagi.com
Menjelang launching Malang Creative Center (MCC) yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Utara No. 53 Kota Malang, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang menggelar berbagai kegiatan.
Di antaranya Book Fair, Pameran Foto Arsitektur, Workshop Akreditasi Perpustakaan Digital, Literasi Kreatif Museum Musik Indonesia, Workshop
Arsitektur Digital, Dialog Budaya, Pelatihan dan Pameran literasi, Sarasehan Sejarah, Dialog Malang Kota Literasi Kreatif, Workshop Menulis Bahan Ajar Guru, dan Workshop Nyai Putut.
Rangkaian kegiatan ini merupakan kolaborasi Pemerintah Kota Malang bersama IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), serta Academic Assosiation of Creative Economic (AACE) yang digelar 2-6 Maret 2023.
Kepala Diskoperindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyampaikan bahwa MCC akan diresmikan pada 21 Maret mendatang. “Sesuai petunjuk Walikota, Pak Presiden akan meresmikan Gedung MCC. Persiapan sudah kami lakukan dan aktivitas sampai hari ini masih berjalan terus,” ungkapnya.
“Maka dari itu, kegiatan-kegiatan di MCC tidak pernah berhenti. Artinya sambil memberikan informasi kepada masyarakat bahwa MCC ini sudah siap untuk dipergunakan,” jelas Eko lagi.
Pihaknya menyebut, ada 17 sub sektor ekonomi yang akan digerakkan sebagai pemberdayaan ekonomi kreatif dan saat ini sudah berjalan. “Untuk 17 sektor ekraf (ekonomi kreatif) sudah terpenuhi semua. Tinggal nanti yang komersil tinggal kami pacu untuk segera melakukan persiapan-persiapan,” ucapnya.
Dari 17 sub sektor tersebut, ada sekitar 300 pendaftar dan yang sudah dilakukan verifikasi ada 121 pelaku ekraf. “Ke-17 sektor ekonomi kreatif tersebut meliputi kriya, seni pertunjukan, desain produk, seni rupa, kuliner, fotografi, musik, arsitektur, desain interior, fesyen, film (animasi) dan video, desain komunikasi visual, televisi dan radio, periklanan, penerbitan, aplikasi serta pengembangan permainan (game),” papar Eko.
Dalam Book Fair yang bertempat di lantai 3 merupakan sub sektor penerbitan yang terdiri dari penjual buku, konten digital, dan perpustakaan. “Namun ada juga kuliner yang disajikan oleh para pelaku UMKM Kota Malang. Jadi untuk Book Fair ini kami buat untuk perpustakaan sementara,” terangnya.
“Kemarin ada dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah sudah melakukan kegiatan di sana untuk bedah buku dan sudah disiapkan alat-alat nya,” sambung Eko
Dirinya menambahkan, MCC juga akan mengjadirkan kegiatan komersial. “Sesuai petunjuk Pak Walikota, ke depan akan ada brand internasional, brand nasional, juga cinema. Sehingga MCC dapat dimanfaatkan dan sebagai alternatif masyarakat untuk berkunjung ke sana. Di samping untuk melihat training hub, juga bisa melihat potensi yang lain. Bisa menarik nanti dan akan hidup,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM Hendrawan menyambut positif kegiatan yang dihelat Diskoperindag ini. Dirinya mengaku senang karena diberi wadah untuk dapat berpartisipasi. “Sebenarnya saya sering mengikuti pameran yang diselenggarakan Diskoperindag. Namun untuk yang di MCC baru dua kali,” ungkapnya kepada Malang Pagi, Sabtu (4/3/2023).
Pelaku UMKM yang mengusung merek dagang Rojo Donat itu mengaku banyak hal positif yang diperoleh saat dirinya menjadi binaan Diskoperindag. “Manfaat yang diperoleh, yang jelas pasti dan dampak secara langsung adalah kami difasilitasi untuk pengurusan merek dan sertifikat halal. Kemudian dari pelatihan-pelatihan tentunya dapat menambah ilmu,” terang Hendrawan, sembari berharap pameran dan pelatihan di MCC terus berkelanjutan dan ditingkatkan. (Har/MAS)