GUJARAT, INDIA – malangpagi.com
Sedikitnya 141 orang tewas ketika sebuah jembatan gantung yang berada di negara bagian Gujarat, India barat, runtuh pada Minggu (30/10/2022) sekitar pukul 18.40 waktu India. Pemerintah setempat menyebut, sebagian besar korban meninggal adalah perempuan, anak-anak, dan orang tua.
Jembatan yang melintasi sungai Macchu di distrik Morbi tersebut sejatinya baru seminggu dibuka kembali setelah mengalami perbaikan selama hampir enam bulan. Jembatan ini merupakan salah satu obyek wisata populer, yang dikenal sebagai Julto Pul [Jembatan Ayun].
Penyebab ambruknya jembatan setinggi 230 meter, yang dibangun pada abad ke-19 itu, diduga karena kepadatan pengunjung yang berdiri di atasnya, saat perayaan Festival Diwali, salah satu hari besar umat Hindu di India.
“Banyak anak-anak menikmati liburan Diwali, dan mereka datang ke sini sebagai turis,” kata seorang saksi mata bernama Sukram, via Reuters. “Semuanya berjatuhan. Jembatan tersebut runtuh karena kelebihan beban,” lanjutnya.
Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, terlihat puluhan orang masih bergantungan di reruntuhan jembatan, ketika tim penyelamat berusaha menolong mereka. Beberapa korban selamat memanjat jaring jembatan yang rusak, dan lainnya berhasil berenang ke tepi sungai.
Dalam rekaman video lainnya, tampak jembatan tersebut penuh sesak orang-orang yang berada di atas jembatan sebelum akhirnya runtuh. Kelebihan beban tersebut membuat jembatan bergoyang, membuat sebagian pengunjung berusaha menyelamatkan diri dengan mencengkeram jaring di sisinya.
Terkait tragedi ini, Perdana Menteri India Narendra Modi yang juga berasal dari negara bagian Gujarat, mengungkapkan kesedihannya dan telah mengumumkan akan memberikan santunan kepada keluarga korban.
Pihak berwenang pun berjanji akan melakukan penyelidikan penuh. Terutama investigasi apakan telah dilakukan pengecekan keamanan sebelum jembatan dibuka kembali.
Sejauh ini, lebuh dari 177 orang telah di selamatkan. Namun korban jiwa diperkirakan masih akan bertambah, mengingat banyaknya laporan orang hilang dalam peristiwa tersebut. Polisi, militer, dan tim tanggap bencana dikerahkan dan upaya penyelamatan terus berlanjut. (MAS)