Oleh : Drs. Bambang GW
Bagi kami *Jokowi* bukan sekedar urusan politik dan pemilu tapi lebih dari itu adalah sebuah tata nilai dan bangunan peradaban berkebangsaan yg baru…yg telah berani mendobrak segala kelaziman yg selama ini terpelihara….
Jokowi bagi kami bukan sekedar sosok dan nama tapi merupakan fenomena kesadaran baru dalam bernegara….yg selama ini penuh sederet sekat telah dibongkar tanpa jarak…
Jokowi adalah kebangkitan kesadaran gerakan kesukarelaan rakyat yg bergerak atas dasar cinta bukan kebencian….
Jokowi yg bukan kaum elite politik hanya sosok yg merangkak dari bawah tak pernah ada dlm kamus perpolitikan negeri ini tiba-tiba muncul dari sebuah kota yang berbasis kesejarahan atas berdirinya negeri ini.
Jokowi bukan lahir dari kalangan kraton di solo dia hanya sosok pinggiran kala itu. Tiba-tiba muncul begitu spektakuler hingga menuju istana negara…bagi kami ini bukan Jokowi sosok biologis yg kerempeng tapi Jokowi sebagai fenomena gerakan semesta alam yang digerakkan sang pencipta.
Kini Jokowi berada di istana pun jauh dari kehidupan yg penuh protokoler, pengamanan yg ketat dan sekat yg tebal.
Jokowi mencair dlm entitas politik pinggiran bukan membeku dlm ruang borjuasi atau keningratan. Maka dia pun begitu happy naik sepeda motor trail di wilayah yang kata banyak pihak masih ada potensi konflik. Seperti kami kaum pinggiran yang tak lagi punya rasa takut karena rasa itu telah kami lebur menyatu dalam spirit perlawanan kami pada apapun yang jauh dari tata nilai berkehidupan
Dalam konteks kekinian saat Jokowi memilih Ma’ruf Amin pun bagi saya ini juga sebuah fenomena politik kebangsaan, dia telah melewati hegemoni kepentingan partai politik.
Jokowi lebih melihat kepemimpinan pasca 2024 yang akan lahir pemimpin pemimpin baru pada saatnya. 2024 bisa menjadi momentum politik kebangsaan yg lepas dari cengkeraman kaum politisi “masa lalu”. Jokowi sosok yg mampu melewati dirinya sendiri.
Bahwa masih jauh dari kesempurnaan itu pasti sebagai pribadi tetapi sebagai sebuah fenomena kesemestaan inilah yg hrs menjadi perenungan jernih kita sebagai warga bangsa. Inilah fenomena kebudayaan yg mewujud di atas altar ibu pertiwi.
Bangkit dan bergeraklah terus jangan biarkan sesuatu yg baru dicoret bahkan dihilangkan oleh hal lama yg ingin bangkit kembali…..
Malang, 13 Agustus 2018
Salam persaudaraan sejati
Jenggirat tangi diii