SAMPANG, Malangpagi.com
Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra mengatakan, tugas Polisi penuh dengan beban masalah.
Akan tetapi, sebagai Polisi jangan jadi orang yang bermasalah, karena penegakan hukum sebagai wujud rasa keadilan dalam melindungi masyarakat.
Demikian kata Didit BWS saat menghadiri acara pisah sambut tiga perwira jajaran Polres Sampang di Gedung Wira Pratama Polsek Kota, Minggu (12/1/2020).
Ia menyarankan, kepada pejabat baru sebelum bertugas di tempat yang baru, agar terlebih dahulu mempersiapkan diri dalam segala hal. Ibarat masuk rumah baru, kalau kita seorang muslim, sebelum masuk laksanakan dulu khataman Qur’an, biar suasana kebatinan sejuk dan mudah mudahan menjadi manusia yang lebih baik.
Pada kesempatan tersebut, Didit juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pejabat lama yang sudah ikut mengamankan Pilkades serentak sehingga berjalan aman dan kondusif.
Ditegaskan Kapolres, apapun yang menggangu jalannya kegiatan masyarakat dan berpotensi mengganggu apa yang dilakukan Kamtibmas, baik dilakukan oleh kelompok atau golongan tertentu akan di lakukan tindakan.
“Kita sudah tanda tangan kontrak demi masyarakat aman, nyawa saya taruhannya, saya akan selalu berada didepan sebelum anak buah saya demi pengabdian kepada masyarakat “kata Didit.
Misalnya persoalan narkoba, ini merupakan musuh besar kepolisian bahkan musuh kita bersama, karena narkoba bisa merusak moral bangsa, merusak akhlaq manusia, menghancurkan rumah tangga. Untuk itu, siapapun yang melindungi dan mendukung peredaran narkoba, bagi saya mereka adalah golongan setan,” ujar Didit.
“Dalam persoalan narkoba ini, kata Didit, sasaran utama kami adalah bandar. Setelah itu pengedar, kurir sampai ke pemakai narkoba dan kami sudah bertekad untuk lakukan tindakan sapu bersih.
Bahkan Bupati Sampang H Slamet Junaedi, akan mengusulkan pemecatan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang yang terlibat Narkoba. Begitu juga dengan anggota saya, siapa saja yang terbukti terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba kita akan usulkan tindakan pidana dengan pemecatan dari Polri.
“Saya sudah instruksikan kepada Waka Polres yang baru supaya bertindak tegas bilamana ada anggota terlibat narkoba, agar dilakukan pemberhentian tidak Hormat (PTD), karena mereka sudah merusak moralnya, entah 10 anggota/Perwira atau lebih, usulkan PTD. Bupati tegak lurus dalam pemberantasan Narkoba sedangkan Kapolresnya loyo, ini jangan sampai terjadi”,tegas Didit.
Lanjut Kapolres menegaskan, selama bertugas di Kabupaten Sampang, ia siap pertaruhkan jiwa demi pemberantasan narkoba dan bertekad melindungi masyarakat serta anggotanya dari penyalahgunaan narkoba.
Menurut Didit, modus peredaran Narkoba di Sampang seperti Robin Hood, para bandar selalu berjiwa sosial di lingkungan sekitarnya, mereka sangat loyal dalam membantu kebutuhan warga, dengan cara itu, bilamana ada penegakan hukum dari aparat, mereka akan berkamuflase dan berlindung di belakang warga, lantas berteriak maling pada petugas.
Sehingga, warga terprovokasi dan langsung menghalangi petugas dalam penegakan hukum, ironis masyarakat di jadikan tameng hidup,” pungkasnya.
Reporter: Widodo
Editor: Asral