
SAMPANG – malangpagi.com
Aksi pembobolan kantor yang dilakukan pasangan suami istri, Mohammad Werdi (25) dan Sibah (22) asal Desa Majengan, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, harus berakhir di meja Sat Reskrim Polres Sampang.
Berangkat dari alat bukti rekaman kamera CCTV, tim Unit Buru Sergap Sat Reskrim Polres Sampang bekerja sama dengan Unit Reskrim Polsek Jrengik telah mengamankan dua pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan.
Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sudaryanto membenarkan bahwa pihaknya berhasil mengamankan Werdi dan Sibah pada Minggu (15/8/2021).
“Kami berhasil mengamankan tersangka setelah personel Buser Sat Reskrim Polres Sampang melihat rekaman (CCTV) di kantor PT WJS,” ungkap AKP Sudaryanto.
Mohammad Werdi diketahui merupakan pekerja PT Wahyu Jaya Sejati (WJS) yang memproduksi box culvert, jenis beton precast yang sering digunakan pada konstruksi saluran air.
Kronologi kejahatan bermula saat tersangka Mohammad Werdi memasuki kantor PT WJS, dengan terlebih dahulu merusak CCTV yang berada di samping depan dan belakang kantor agar perbuatannya tidak terekam.
Setelah merusak dua kamera CCTV, tersangka dengan menggunakan besi langsung memecahkan kaca yang berada di sisi kanan, dan langsung memasuki kantor yang saat itu dalam kondisi sepi dan gelap.

Tersangka berhasil membawa satu unit komputer merek Asus All-in-One warna putih, satu unit TV LED merk Samsung warna hitam, dan satu unit salon merk BMB.
“Sedangkan istrinya, Sibah berada di luar kantor untuk mengawasi sekitar lokasi saat suaminya melakukan aksinya,” jelasnya AKP Sudaryanto.
Dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Sampang, alasan tersangka melakukan kejahatan ini bermula dari kejadian hilangnya handphone salah satu pekerja.
Melalui grup percakapan Whatsapp, salah satu pekerja mengatakan jika tidak ada yang mengaku maka besok akan dilihat di rekaman CCTV yang berada di kantor.
“Merasa takut tindakannya diketahui pemilik PT dan rekan-rekan kerjanya, Mohammad Werdi bersama Sibah pada Sabtu (14/8/2021) pukul 04.30 WIB mendatangi PT WJS dengan maksud menghilangkan barang bukti berupa rekaman CCTV,” papar AKP Sudaryanto.
Tersangka Mohammad Werdi mengira apabila sudah merusak kamera CCTV dan mengambil komputer yang digunakan untuk memonitor, maka tindakannya saat mencuri handphone tidak akan diketahui siapapun.
Namun dirinya tidak menyadari bahwa ternyata masih masih ada satu kamera CCTV lainnya dan tersambung ke mesin Digital Video Recorder (DVR) yang berada di tempat rahasia.
“Tersangka tidak menyadari bahwa masih ada CCTV di dalam kantor yang mengawasi gerak-geriknya. Mulai memecahkan kaca kantor sampai keluar kantor dengan membawa hasil kejahatannya,” urai AKP Sudaryanto.
“Kami mengamankan kedua pelaku dan barang bukti tindak pidana pencurian dengan pemberatan di Polres Sampang. Tersangka dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman penjara 7 tahun,” pungkasnya. (Wid/MAS)