KOTA MALANG – Malangpagi.com
Perempuan Kebaya Malang Raya (PKMR) memaknai peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke -75 secara mendalam. Hal itu disampaikan bendahara PKMR Winar Wahyu saat mengadakan giat baksos, bertempat di Perum Taman Janti Blok G1, Kota Malang, 09 Agustus 2020.
Kekompakan dan kesolidan pengurus PKMR nampak jelas terlihat. Seluruh pengurus dan anggota antusias mengenakan kebaya warna merah dan jarit warna putih. Karena, acara ini bertemakan peringatan HUT RI ke -75 sekaligus bertepatan dengan 1000 hari meninggalnya ibu tercinta dari bendahara PKMR Winar Wahyu.
Pada kesempatan kali ini, Winar Wahyu menyampaikan arti makna merah putih, serta peran seorang ibu dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Menurutnya merah itu berani ,dan putih itu hati. Oleh karenanya ia menghimbau kepada keluarga PKMR untuk berani tampil cantik, ucapnya
“Sebagai perempuan kita harus berani cantik. Dalam artian kerja keras berani berjuang untuk mandiri. Sedangkan cantik ini dalam arti kepribadianya, sehari – hari baik dilingkungan, keluarga maupun terhadap masyarakat,”tuturnya.
Ia juga menjelaskan arti merah putih istilah jawa, tetes getih putih soko bopo (Tetes darah putih berasal dari ayah) ,tetes getih abang soko biyung (tetes darah merah dari ibu). Maka dari itu ia mengajak untuk menghormati orang tua terutama seorang ibu .
Kesuksesan yang kami raih saat ini,berkat kerja keras, perjuangan, dan doa dari orang tua terutama ibu. Mendiang ibu sangat berharga bagi perjalan hidup kami. Maka, semasa hidup nya dulu, rasa sayang, patuh, hormat kepada seorang ibu selalu tertanam dalam qolbu. Ketika tiada rasa ini pun tak kan pudar,”ungkapnya.
Sebagai wujud dedikasi rasa hormat kepada mendiang ibunnya. Winar Wahyu pun bekerja sama dengan PKMR mengadakan pembagian sembako kepada warga masyarakat sekitar. Hal itu dilakukan semata sebagai wujud kepedulian akan kemanusiaan,seperti salah satu ajaran mendiang ibunya.
Semasa hidup mendiang ibu mengajarkan untuk mandiri dan kuat, serta bisa mengangkat derajat suami. Tak hanya itu, berbuat,berjuang dan berdoa demi suksesnya suami dan anak-anak tercinta,”pungkas perempuan 4 anak ini.
Ia juga berharap, agar anggota PKMR yang mayoritas ibu – ibu ini menjadi wanita idaman bagi suami dan anak – anaknya serta lingkungan sekitar. Tak hanya itu, terkait keluhahan dan aspirasi masyarakat bawah, Ia meminta agar disampaikan ke jajaran pengurus PKMR. Sehingga, secepatnya bisa ditindak lanjuti dan di bantu oleh Wahyu Widayat yang notabene sebagai pelindung sekaligus pemangku Padepokan Eyang Panji,tutupnya
Pewarta: Doni
Editor: Redaksi