
KOTA MALANG – malangpagi.com
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berupaya untuk menekan angka kasus bunuh diri yang kerap terjadi di Kota Malang. Hal ini dilihat dari kasus yang baru saja terjadi di Jembatan Tunggulmas, Kamis (10/4/2025) kemarin.
Ia mengatakan, Pemkot Malang terus berupaya melakukan pendekatan psikologis kepada masyarakat untuk menghindari kasus tersebut terulang kembali.
Terlebih, menurutnya upaya pemagaran jembatan Tunggulmas saja tak cukup. Pendekatan psikologi juga perlu dilakukan kepada seluruh masyarakat.
“Kita lakukan pendekatan pendekatan lebih intens dengan berbagai cara. Pemasangan pagar sudah dilakukan, tapi mereka yang punya niat pasti mencari celah,” ujar Wahyu, Jumat (11/4/2025).
Tak hanya itu, ia juga berupaya untuk menaikan indeks kebahagiaan dan kesehatan mental untuk seluruh masyarakat Kota Malang. Hal ini bisa menjadi cara untuk menekan kasus bunuh diri yang kerap terjadi di Kota Malang.
“Kita mencoba untuk menaikan indeks kebahagiaan dan kesehatan mental. Sehingga, gak ada lagi pikiran untuk mengakhiri hidup,” ungkapnya.
Ia juga mengaku Pemkot Malang memiliki layanan pendekatan psikolog yang bisa dimanfaatkan masyarakat. “Kita punya layanan pendekatan psikolog, ini bisa kok dimanfaatkan,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mahasiswa berinisial BG (20) diduga mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari atas jembatan Tunggulmas Kota Malang, Kamis (10/4/2025) kemarin.
Ia ditemukan tewas sekitar pukul 05.30 WIB oleh warga saat hendak mencari ikan di pagi hari. Dengan begitu, tercatat sudah ada tiga kasus bunuh diri terjadi di Jembatan Tunggulmas. (Rz/YD)