KABUPATEN MALANG – malangpagi.com
Puluhan ribu orang memenuhi halaman Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada Jumat (7/10/2022), untuk menggelar doa bersama dalam rangka mengenang tujuh hari korban yang meninggal akibat tragedi pasca pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya, 1 Oktober lalu.
Lantunan selawat dan tahlil bergema di area stadion yang beroperasi sejak 2004 itu. Para peserta memanjatkan doa dengan membentuk lingkaran, serta menyalakan lilin sebagai bentuk belasungkawa terhadap 131 korban meninggal dunia.
Bupati Malang Sanusi yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan permohonan maaf. “Dalam kegiatan doa bersama, yang jelas saya secara pribadi dan Pak Wakil Bupati mengucapakan permohonan maaf atas musibah ini. Baik bagi Aremania maupun Aremanita beserta seluruh keluarga yang telah ditinggalkan. Kami sudah mengupayakan semaksimal mungkin, apa yang menjadi kewajiban dan santunan sudah kami selesaikan kemarin,” ucapnya.
Pihak Pemkab Malang telah menyerahkan santunan kepada 70 ahli waris korban meninggal dunia, masing-masing mendapat Rp20 juta. “Yang dalam perawatan masih kami tunggu. Apabila agak sakit segera bawa ke Rumah Sakit Kanjuruhan. Biayanya kami tanggung semua,” tutur orang nomor satu di Kabupaten Malang itu.
“Untuk gangguan mata mulai besok lusa, karena dokter Refa masih di Lombok. Saya koordinasi tadi, dapat memeriksakan ke Eye Center tanpa membayar,” lanjut Sanusi.
Sementara itu, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengajak para Aremania untuk saling menjaga dan introspeksi diri. “Mari kita berikan doa terbaik bagi korban. Ini tragedi yang memilukan, dan kami berharap tragedi ini tidak terulang kembali,” ucap pria dikenal dengan julukan Juragan 99 itu.
Harapan serupa dilontarkan Aremanita asal Pagak, Dian Ayu, yang menginginkan keadaan tetap damai dan tidak ada lagi gas air mata di dalam stadion. “Semoga ke depan persepakbolaan di Indonesia berjalan damai. Tidak ada lagi gas air mata. Jangan ada lagi tragedi menyedihkan seperti ini,” pintanya.
Meskipun cuaca kurang bersahabat, namun tak menyurutkan antusiasme puluhan ribu peserta, yang kompak mengenakan baju hitam terus berdoa bagi 131 korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan. Acara malam itu juga dilakukan tabur bunga di sekitar patung singa yang baru diresmikan pada Agustus lalu. (Har/MAS)