KOTA MALANG – malangpagi.com
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, membuka Dialog Kebangsaan bertajuk “Mewujudkan Bangsa yang Kuat, Rukun Bersatu dan Bertoleransi” lingkup Kecamatan Blimbing, bertempat di Savana Hotel and Convention, Kota Malang, Kamis (9/11/2023).
Kegiatan ini turut dihadiri Dandim 0833 Kota Malang Letkol Heru Wibowo Sofa beserta Muspika Blimbing, di antaranya Camat Blimbing Nina Sudiarty, Kapolsek Blimbing, Danramil Blimbing, Lurah Polehan, Jodipan, Bunulrejo, Kesatrian, serta seluruh Ketua RW.
Dalam Dialog Kebangsaan tersebut, Ketua DPRD Kota Malang yang didapuk menjadi narasumber, mengajak masyarakat untuk ikut aktif memantau Pemilu agar berjalan aman dan lancar. Dialog tersebut berlangsung dengan suasana keakraban, terlebih saat sesi tanya jawab dengan narasumber.
Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menyampaikan bahwa kegiatan Dialog Kebangsaan ini bertujuan untuk meningkatkan cinta tanah air dan menjaga toleransi lewat kebhinnekaan. “Jadi kami selalu mengingatkan dan menyampaikan tentang pentingnya dialog kebangsaan. Tak henti-hentinya meminta Pak RT, Pak RW, Pak Lurah, dan tingkat kecamatan juga. Ini bergulir dan terus menggelinding di tengah-tengah masyarakat, terutama menjelang tahapan pesta demokrasi,” tuturnya.
Lebih lanjut Made menyebut, dialog kebangsaan yang terus menerus diselenggarakan di seluruh kecamatan di Kota Malang diharapkan mampu menciptakan situasi kondusif. “Karena yang diundang adalah tokoh-tokoh. Jadi tidak hanya berhenti sampai di sini. Nanti ada tindak lanjut upaya-upaya untuk menyampaikan ke warganya masing-masing,” lanjutnya.
Pria asal Bali tersebut juga berpesan kepada masyarakat, agar mengambil hal-hal yang baik dari aksi-aksi yang diperlihatkan tokoh-tokoh politisi nasional. “Kami melihat bahwa sekarang banyak akrobat-akrobat politik. Politik ninja lah, politik apalah, yang sebenarnya kalau di ambil pelajarannya sangat baik untuk masyarakat, dan sangat baik kalau tidak untuk ditiru,” seloroh Made.
Sementara itu, Camat Blimbing Nina Sudiarty mengatakan bahwa RT dan RW memiliki peran penting menjelang pesta demokrasi untuk menciptakan situasi yang aman dan terkendali. “Camat dan Lurah tidak dapat berbuat apa-apa jika RT dan RW tidak sepaham. Oleh karenanya butuh dukungan mereka untuk terwujudnya hidup bertoleransi di tengah masyarakat,” jelasnya.
Pada Dialog Kebangsaan ini, Nina mengaku pihaknya sengaja memisahkan 11 kelurahan wilayah Kecamatan Blimbing secara bergilir, agar seluruh RT dan RW mendapatkan pembelajaran dan pemahaman secara merata menghadapi pesta demokrasi 2024. “Mengingat nantinya banyak problem, tentunya penting memberikan pembelajaran dan pemahaman lewat dialog kebangsaan ini. Karena kalau tidak diberikan akan beda pemahamannya,” tegasnya.
Menurut Nina, setiap kelurahan memiliki tipikal yang berbeda sesuai wilayahnya. Ia pun mencontohkan Kelurahan Jodipan dan Kesatrian. “Jika di Ksatrian 80 persen warganya adalah TNI, dan sisanya masyarakat sipil. Ini tentu berbeda dengan Jodipan yang mayoritas adalah warga sipil,” terangnya.
“Kita harus mengerti pemetaan dan kultur masyarakat di setiap wilayah. Sehingga dengan Dialog Kebangsaan, problem apa pun di tengah masyarakat, kita akan lebih dahulu tahu, untuk mempermudah antisipasinya,” tutup Nina. (DK99/MAS)