
KOTA MALANG – malangpagi.com
Dinginnya Kota Malang akhir-akhir ini tidak hanya menwarkan pesona alam yang memukau bagi penikmat wisata, namun bila digali lebih dalam kota ini sebenarnya memiliki potensi wisata yang bernilai historis dan religius yang sangat menarik.
Dalam hal ini, potensi wisata religius yang sangat menarik ini salah satunya adalah Kompleks Makam Ki Ageng Gribig. Yang mana, area kompleks ini terletak di Jalan Ki Ageng Gribig Gang II, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Sekretaris RW 04, Kelurahan Madyopuro, yang menjabat sebagai Sekretaris Pokdarwis, Agus Saikhu, mengungkapkan, dengan adanya kompleks makam yang besejarah tersebut, pihaknya berkeinginan untuk menjadikan sebagai kampung religi.
“Kami punya maksud Kompleks Makam Ki Ageng Gribig ini menuju kampung wisata religi,” kata dia, Selasa (17/07/2018).
Masih dikatakan olehnya, gagasan tersebut berawal dari saresehan bedah sejarah dan kiprah Ki Ageng Gribig menuju kawasan kampung wisata religi, sejak Nopember 2017 yang lalu.

Menurut Agus, luasan kompleks pemakaman tersebut mencapai 1 hektare. “Yang jelas, kampung Gribig ini memiliki cagar budaya, berupa pesarean (Pemakaman),” ucap dia.
Untuk peningkatan infrastruktur jalan nasional, perlintasan jalur Jalan Ki Ageng Gribig nantinya akan dijadikan jalan nasional. Sedangkan, untuk pembangunan infrastruktur jalan tersebut, nantinya pintu keluar Tol akan melewati Kelurahan Madyopuro.
“Gagasan kedua menuju kampung wisata religi ini, ke depan Kelurahan Madyopuro akan menjadi poros pintu keluar Tol. Kita berharap, nantinya Kampung Gribig ini akan menjadi rest area sebelum wisatawan dari arah utara atau dari arah Surabaya, Pandaan menuju Kabupaten Malang atau menuju Kota Batu,” urainya.
Agus menegaskan, pihaknya sebenarnya sadar bahwa kampung yang dihuninya memiliki potensi wisata yang sangat bernilai. “Kita tidak ingin, nantinya hanya menjadi penonton di rumah sendiri,” pungkas Agus.
Seperti diketahui, tak hanya makam tokoh Ki Ageng Gribig, di kompleks ini juga terdapat makam para mantan Bupati Malang yang memerintah pada akhir abad XIX hingga awal abad XX.
Menariknya, kompleks pekuburan ini diklaim sebagai makam para Bupati terbesar dan terindah di kawasan Jawa Timur.
Menurut masyarakat setempat, Ki Ageng Gribig merupakan adik kandung Sunan Giri, salah seorang Walisongo yang dimakamkan di Gresik. Adapun menurut Babad Malang, Ki Ageng Gribig adalah cicit dari Raja Majapahit, Brawijaya. Ayahnya bernama Pangeran Kedawung, salah seorang keturunan Lembu Niroto, pemilik Panembahan Bromo. Ki Ageng Gribig dikenal sebagai seorang ulama yang tersohor di Malang pada tahun 1600-an.
Reporter : Red
Editor : Yon