![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2021/12/RAT-KONI-BATU-1024x532.jpg)
KOTA BATU – malangpagi.com
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu menggelar Rapat Kerja Anggota 2021, guna membahas cabang-cabang olahraga apa saja yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2022, serta membahas Laporan Pertanggungjawaban Kerja.
Dalam rapat yang diselenggarakan di Aula Hotel Selecta, Kota Batu, Minggu (5/12/2021) tersebut, Ketua Umum KONI Kota Batu, Mahfud menyampaikan beberapa poin penting hasil rapat.
“Kami sudah sampaikan hasil kerja, yang salah satunya persiapan menghadapi Porprov Jatim 2022. Alhamdulillah, selama ini kegiatan-kegiatan KONI sudah terlaksana. Kemudian untuk laporan kegiatan keuangan juga sudah disampaikan oleh tim auditor keuangan, hingga November 2021. Keseluruhannya sudah hampir 90 persen,” tutur Mahfud.
Mahfud mengungkapkan bahwa pihaknya juga menerima anggaran hibah, yang tetap harus dipertanggungjawabkan. “Setiap cabang olahraga juga dituntut mempertanggungjawabkan anggaran yang diterima. Sehingga kalau masih ada surat kelengkapan pertanggungjawaban administrasi keuangan atau SPJ-SPJ yang belum selesai, kami masih ada kesempatan hingga 30 Desember 2021,” ujarnya.
Masih kata Mahfud, dirinya berharap dalam dua minggu ke depan SPJ yang belum diselesaikan dapat segera tuntas. Untuk program tahun depan, KONI Kota Batu menyatakan fokus mempersiapkan event Porprov Jatim 2022.
“Pak Wawali mewakili Walikota Batu telah menyatakan, bahwa apapun yang diputuskan dalam rapat ini, Pemkot Batu berkomitmen untuk mendukung. Harapan kami, kalau memang benar anggaran KONI 2022 nanti ditetapkan 4,5 miliar rupiah, maka masih ada ruang untuk mengajukan Penetapan Anggaran Kredit. Karena berdasarkan pengalaman anggaran 2019 sebesar 6 miliar rupiah, yang banyak itu ada pada bonus atlet,” terang Mahfud.
Pihaknya juga menjelaskan, bahwa yang dapat dirasakan oleh para atlet adalah ketika kompetisi multievents seperti Porprov atau PON, karena bonusnya terbilang cukup besar. “Kalau single event, bonus yang diberikan kepada para atlet terbilang kecil,” ucapnya.
“Atlet sangat berharap pada Porprov dan PON karena bonusnya besar, dan dianggap mampu menutupi lelahnya perjuangan saat latihan. Dari 31 cabor prestasi, terdapat satu cabor yang tidak dipertandingkan, yaitu berkuda, karena kekurangan atlet. Untuk dua cabor baru yaitu Ikatan Olahraga Dance Indonesia (IODI) dan arung jeram ikut dipertandingkan,” jelasnya.
Mahfud berharap, dalam Raker ini dapat dipertajam di sidang komisi, terkait pembahasan program-program yang betul-betul dapat membawa atlet sampai pada puncaknya. (Dodik/MAS)