![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2023/05/Sepakbola-Legenda-1.jpg)
KOTA MALANG – malangpagi.com
Momentum Hari Kebangkitan Nasional kali ini ditandai dengan perhelatan laga persahabatan yang melibatkan 150 legenda sepakbola Kota Malang.
Pertandingan yang diselenggarakan Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Malang ini berlangsung di Stadion Gajayana, Sabtu siang (20/5/2023).
Ketua Askot Kota Malang, Waris Susanto mengaku bangga dengan adanya event ini. “Tentunya dengan rasa bangga dan terimakasih atas terselenggaranya laga persahabatan ini. Terutama sebagai kebangkitan Arek Malang. Mudah-mudahan ini dapat mengembangkan persepakbolaan Kota Malang,” tuturnya kepada Malang Pagi.
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2023/05/Sepakbola-Legenda-2.jpg)
Masih dalam upaya membangkitkan kembali sepakbola Kota Malang, pihaknya akan mengadakan kompetisi mulai usia anak-anak. “Namun untuk tahun ini mohon maaf, tidak anggaran untuk kompetisi. Kami sementara fokus PORPROV (Pekan Olahraga Provinsi) dulu,” terang Waris.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Imam Subkhi Ahmad Ridwan menyampaikan bahwa ide laga persahabatan ini dicetiskan secara mendadak, saat acara Halalbihalal Legenda Sepakbola Malang di gedung MCC beberapa waktu lalu.
“Saat itu Sam Wes (Wahyu Eko Setiawan) selaku pelaku ekonomi kreatif menyampaikan bagaimana jika laga persahabatan para legenda diadakan pas Hari Kebangkitan Nasional, dan kita jadikan sebagai Kebangkitan Sepakbola Arek Malang,” ucap pria yang akrab disapa Imam SAR itu.
Gayung bersambut, dari pertemuan tersebut disepakati akan menampilkan enam tim legendaris asal Kota Malang, yaitu Indonesia Muda Legends, PS Djagung Legends, RSSA Legends, PS Gajayana Legends, PS Pemkot Legends, dan Persema Legends. “Akhirnya kami tembusi Pemerintah Daerah, dan mereka mendukung,” tutur Imam.
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2023/05/Sepakbola-Legenda-3.jpg)
Mantan Kepala SSB ASIFA itu menyebut, di antara 150 legenda yang terlibat, di antaranya ada nama Aji Santoso, Maryanto, Zainudin Boy, Rohanda, Agus Salim, dan Tino Sutrisno yang merupakan legenda paling tua karena berkiprah sejak era 1960an.
“Saya sendiri merasa bahagia. Tangisan ini saya tahan. Kebahagiaan untuk masyarakat Malang yang saat ini rindu akan hiburan sepakbola. Mudah-mudahan Stadion Gajayana yang merupakan stadion tertua, insyaallah, dapat membangkitkan sepakbola Kota Malang sejak hari ini,” harap Imam
Walikota Malang Sutiaji yang hadir dan ikut bertanding dalam laga persahabatan menyambut baik gelaran ini. “Tentu kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman. Sebagai penghargaan, ayo kita sering main bareng,” tuturnya.
“Saya atas nama Pemerintah Kota Malang, kita bersama-sama mendukung untuk membangkitkan persepakbolaan di Kota Malang,” imbuh orang nomor satu di Kota Malang itu.
Dalam kesempatan itu pula, Sutiaji mengimbau masing-masing Kecamatan untuk menginventaris lapangan yang ada di wilayahnya, untuk dapat dikelola dengan baik. “Mudah-mudahan hari ini merupakan titik awal kebangkitan sepakbola Kota Malang,” tutup Sutiaji. (Har/MAS)